Tantangan Perekonomian I Waspadai Utang yang Sudah Mencapai Rp8.000 Triliun
Rupiah Seharusnya Dibiarkan Bergerak ke Level yang Wajar
Foto : ISTIMEWA
Nilai Tukar Rupiah
Bank sentral Argentina beberapa tahun terakhir mencetak banyak peso untuk membantu pemerintah menghindari gagal bayar (default) utangnya. Hal itu mengakibatkan harga meroket.
Pengamat ekonomi Aditya Hera Nurmoko, mengatakan pemerintah harus transparan dan tidak boleh menutupi sama sekali kondisi keuangan negara yang riil.
Baca Juga :
Pasar Desak BI Segera Menaikkan Suku Bunga Acuan
"Jangan terlalu menarik utang dengan mendesain defisit yang sebenarnya tidak tercapai. Kalau berharap pada dana global yang saat ini mengering maka otomatis bunganya pasti tinggi," kata Aditya.
Sebab itu, rupiah seharusnya dibiarkan terdevaluasi dengan sendirinya ke nilai wajar. Jangan ditahan, supaya tidak jatuh lebih drastis yang parah seperti Argentina.
Baca Juga :
Tingkatkan Pembangunan "Startup" dan UMKM di IKN
Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S
Komentar
()Muat lainnya