Rupiah Bakal Tetap Tertekan
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo melihat rupiah akan tetap tertekan akibat menguatnya dollar AS dan ketidakpastian ekonomi global, terutama soal kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan keputusan suku bunga bank sentral setempat (The Fed).
Sutopo memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (25/11), bergerak di kisaran 15.850-16.015 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan Jumat (22/11) sore, ditutup menguat 56 poin atau 0,35 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.875 rupiah per dollar AS. Penguatan itu didukung surplus neraca pembayaran Indonesia dengan penurunan defisit transaksi berjalan.
“Terdapat penurunan defisit transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III-2024, dari 0,95 persen dari produk domestik bruto (PDB) menjadi 0,60 persen dari PDB, sejalan dengan peningkatan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia dan penurunan defisit pendapatan primer. Setelah rilis data tersebut, depresiasi rupiah tertahan,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Jumat (22/11).
Neraca pembayaran Indonesia pada triwulan III-2024 telah dirilis oleh Bank Indonesia. Dalam laporan tersebut, NPI pada triwulan III-2024 mencatat surplus sebesar 5,9 miliar dollar AS, dari sebelumnya defisit sebesar 0,6 miliar dollar AS pada triwulan II-2024.
Berita Trending
Berita Terkini
- KPU Resmi Tetapkan Effendi Edo-Siti Farida Unggul dalam Pilkada Kota Cirebon 2024
- Lebih Ramah Lingkungan, RI Kini Terapkan Kawasan Industri Rendah Karbon
- Mengagetkan Data Ini, Sembilan Persen Kasus HIV di Banten Diderita Ibu Rumah Tangga
- Menperin: Pertumbuhan Kawasan Industri Percepat Target Ekonomi 8 Persen
- Penumpang Pelni Periode Nataru 2024 Diperkirakan Capai 28.000 Orang