Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Roket Luar Angkasa Korea Utara Menampilkan Mesin Rudal Balistik Antarbenua

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Peluncur ruang angkasa terbaru Korea Utara tampaknya merupakan desain baru dan kemungkinan besar menggunakan mesin yang dikembangkan untuk Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) negara bersenjata nuklir, kata para analis pada hari Kamis. Roket, dijuluki Chollima-1, gagal dalam upaya peluncuran pertamanya pada hari Rabu. Itu berhasil lepas landas tetapi tahap keduanya gagal dimulai seperti yang diharapkan, lapor media pemerintah, dan jatuh ke Laut Kuning. Dalam langkah yang jarang terjadi, media pemerintah juga merilis foto-foto peluncuran roket, meskipun gagal, menawarkan kepada analis internasional pandangan pertama mereka tentang peluncur baru tersebut.

"Kendaraan peluncuran yang kami lihat ini berasal dari desain yang sama sekali berbeda dari seri kendaraan peluncuran ruang angkasa Unha yang lebih tua," kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS. "Tampaknya menggunakan mesin yang muncul di rudal balistik jarak antarbenua Korea Utara sebelumnya." Joseph Dempsey, seorang peneliti pertahanan di International Institute for Strategic Studies, juga menyimpulkan bahwa roket tersebut mungkin ditenagai oleh mesin bahan bakar cair dual-nozzle seperti yang dipasang pada ICBM Hwasong-15 Korea Utara. Mesin itu dilihat oleh beberapa ahli berasal dari keluarga mesin Soviet RD-250, sedangkan peluncur luar angkasa Unha sebelumnya menggunakan kelompok mesin yang berasal dari rudal Scud.

"Meskipun semburan Chollima-1 tampak transparan, menunjukkan bahan bakar cair, itu menyimpan residu abu-abu muda di sekitar landasan peluncuran dan melalui pintu keluar ke ember api, dan melintasi dataran lumpur di dekatnya," 38 North yang berbasis di AS, yang memantau Korea Utara, kata dalam sebuah laporan. "Alasan residu ini tidak jelas." Amerika Serikat, di antara negara-negara lain, mengatakan penggunaan teknologi rudal balistik untuk peluncuran luar angkasa melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang program rudal dan senjata nuklir Korea Utara.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top