Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Riwayat Berakhirnya Monarki Prancis

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Itu adalah peristiwa penting dalam Revolusi Prancis. Sumpah tersebut menandakan untuk pertama kalinya bahwa warga negara Prancis secara resmi menentang Raja Louis XVI dan penolakan Majelis Nasional untuk mundur memaksa raja untuk membuat konsesi.

Karena sebagian besar Majelis masih lebih menyukai monarki konstitusional daripada republik, berbagai kelompok mencapai kompromi dalam merancang Konstitusi tertulis yang membuat Louis XVI hanya sebagai boneka. Dia dipaksa untuk bersumpah pada konstitusi, dan dekrit menyatakan bahwa mencabut sumpah, memimpin pasukan untuk tujuan berperang melawan bangsa, atau mengizinkan siapa pun melakukannya atas namanya akan berarti turun tahta.

Louis XVI diasingkan dari pemerintahan demokratis baru baik oleh reaksi negatifnya terhadap peran tradisional raja dan dalam perlakuannya terhadap dia dan keluarganya. Dia sangat kesal karena pada dasarnya ditahan sebagai tahanan di Tuileries. Ia juga kecewa karena penolakan rezim baru untuk mengizinkannya memiliki Bapa Pengakuan dan imam pilihannya daripada "imam konstitusional" yang dijanjikan kepada negara dan bukan Gereja Katolik Roma.

Pada 21 Juni 1791, Louis XVI berusaha melarikan diri secara diam-diam bersama keluarganya dari Paris ke kota benteng Kerajaan Montmédy di perbatasan timur laut Prancis. Di sana, ia bergabung dengan para emigran dan dilindungi oleh negara Austria. Pelayaran itu direncanakan oleh bangsawan Swedia, dan sering dianggap sebagai kekasih rahasia Ratu Marie-Antoinette, Axel von Fersen. Raja dan Ratu diakui di Varennes dan kembali ke Paris.

Majelis menangguhkan sementara Raja. Dia dan Ratu Marie Antoinette tetap dijaga. Pelarian Raja memiliki dampak besar pada opini publik, mengubah sentimen populer lebih jauh terhadap ulama dan bangsawan, dan membangun momentum untuk institusi monarki konstitusional.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top