Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Romawi

Penderitaan Rakyat Jelata di Bawah Oligarki Para Bangsawan

Foto : afp/ Alberto PIZZOLI
A   A   A   Pengaturan Font

Ketika negara kota Roma berdiri, Romulus menunjuk 100 orang untuk menjabat sebagai senator pertama, menjadi bangsawan beserta turunan yang kekuasaannya bersifat oligarki. Kebijakan yang merugikan rakyat jelata itu mendorong mereka untuk melakukan perlawanan dengan mogok massal.

Ketika negara kota Roma berdiri, Romulus menunjuk 100 orang untuk menjabat sebagai senator pertama, menjadi bangsawan beserta turunan yang kekuasaannya bersifat oligarki. Kebijakan yang merugikan rakyat jelata itu mendorong mereka untuk melakukan perlawanan dengan mogok massal.

Pada saat berdirinya Republik Romawi pada 509 SM, masyarakat Romawi sangat terbagi-bagi berdasarkan garis keturunan, kepemilikan properti, gender, dan kewarganegaraan. Perpecahan terbesar bahkan terjadi antara kaum bangsawan dan kaum plebeian atau rakyat jelata di antara warga negara Romawi.

Para bangsawan memperoleh status mereka karena mampu menelusuri garis keturunan mereka kembali ke keluarga penguasa asli di Roma. Menurut Livy, seorang sejarawan Roma, sebagai pendiri dan raja pertama Roma, Romulus menunjuk seratus orang untuk menjabat sebagai senator pertama.

Orang-orang ini disebut sebagaipatresatau "ayah", dan keturunan mereka menjadi dasar kelas bangsawan. Para bangsawan adalah kelas aristokrat dalam masyarakat Romawi. Hanya mereka yang dapat berpartisipasi penuh dalam politik, memegang jabatan, dan memimpin militer.

Umumnya, mereka memiliki kepemilikan properti yang luas dan mengumpulkan sebagian besar kekayaan pada masa awal Romawi. Menjadi bangsawan adalah hal yang turun temurun dan hanya bangsawan yang bisa menikah dengan bangsawan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top