Riset: Tahun Pemilu Selalu Disertai Meningkatnya Kekerasan di Papua
Deklarasi pemilu damai di Papua Barat Daya.
Pemilu 2024, dengan segala kecenderungannya untuk memecah-belah masyarakat di akar rumput, dapat menjadi ancaman besar sekaligus pintu masuk bagi eskalasi siklus konflik yang disertai kekerasan di Papua.
Daud Arie Ristiyono, Universitas Gadjah Mada
Pada tahun 2024, Indonesia akan mengadakan dua pesta pemilihan besar.
Pertama adalah Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan mencakup pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, sekaligus pemilihan legislatif DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota serta DPD, semuanya akan diselenggarakan dalam satu waktu yang sama pada 14 Februari. Kedua adalah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk memilih Gubernur dan Bupati/Walikota, yang akan dilaksanakan pada bulan November.
Sayangnya, Indonesia masih memiliki banyak catatan hitam terkait penyelenggaraan pemilu. Terakhir, Pemilu 2019 banyak memakan korban jiwa, terutama dari anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), yang meninggal karena kelelahan. Belum lagi terjadinya polarisasi di level akar rumput hingga kerusuhan massa yang memprotes hasil Pilpres.
Di tanah Papua secara khusus, siklus pemilu cenderung menghasilkan ekses negatif berupa peminggiran kemanusiaan, seperti lumpuhnya pelayanan publik (sekolah, fasilitas kesehatan), banyaknya pengungsi domestik, dan kelaparan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya