Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Digitalisasi Kesehatan

RI-Taiwan Berbagi Teknologi Medis Terbaru

Foto : ISTIMEWA

BERBAGI TEKNOLOGI | Dua rumah sakit asal Taiwan, National Taiwan University Hospital (NTUH) dan Far Eastern Memorial Hospital (FEMH) menggelar 2024 Taiwan Indonesia Smart Healthcare Conference di Hotel JW Marriott, Jakarta, Jumat (17/5). Konferensi ini mengumpulkan para ahli medis dari Taiwan dan Indonesia untuk berbagi teknologi medis terbaru dan hasil penelitian.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dua rumah sakit terkemuka dari Taiwan, National Taiwan University Hospital (NTUH) dan Far Eastern Memorial Hospital (FEMH) mendukung kemajuan bidang medis dan kesehatan di Indonesia melalui gelaran 2024 Taiwan Indonesia Smart Healthcare Conference di Jakarta pada 17 Mei lalu.

Langkah tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk memperkuat digitalisasi layanan kesehatan secara keseluruhan. Konferensi ini mengumpulkan para ahli medis dari Taiwan dan Indonesia untuk berbagi teknologi medis terbaru dan hasil penelitian, seperti Dr. Lu-Cheng Kuo (Deputy Director of the Center of Intelligent Healthcare, NTUH), Dr. Hui-Tzung Luh (Neurosurgeon NTUH), Dr. Chung-Shi Wen (Neurosurgeon FEMH), dan Dr. Yu-Hung Chen (Orthopedist FEMH). Turut hadir Presiden Direktur dari BPJS Kesehatan Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc.

Lu-Cheng Kuo mengungkapkan berbagai perkembangan signifikan berhasil dicapai sejak pendirian Pusat Perawatan Kesehatan Cerdas di NTUH. Salah satu pendekatan utama adalah penelitian dan pengembangan alat baru yang kemudian diintegrasikan ke dalam aplikasi yang digunakan oleh rumah sakit.

"Idenya adalah dokter rumah sakit mengajukan kebutuhan alat atau aplikasi kepada pusat ini, lalu tim kami mengembangkan aplikasi yang dibutuhkan," jelasnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (23/5).

Setelah alat tersebut diuji dan terbukti efektif, aplikasi tersebut diinstal ke dalam sistem NTUH untuk digunakan di seluruh rumah sakit. Tak hanya itu, NTUH juga sedang mengembangkan aplikasi yang mirip dengan Chat GPT (Generative Pre-training Transformer), namun khusus digunakan untuk keperluan medis. "Produk ini dirancang untuk membantu dokter dalam membuat diagnosis yang lebih cepat dan praktis," tambahnya.

Respons Positif

Salah satu alat yang mendapat feedback positif adalah perangkat pemindaian retina untuk analisis diabetes. "AI ini membantu dokter penyakit dalam yang kurang berpengalaman untuk dengan mudah melihat koneksi antara gambar retina dan diabetes," ungkap Lu-Cheng Kuo.

Sementara itu, Prof. Chih-Hung Chang (Vice President of FEMH) mengatakan, dengan kemajuan teknologi, Taiwan dan Indonesia terus berinovasi dalam bedah tulang belakang minimal invasif. Teknik bedah tulang belakang minimal invasif yang digunakan Taiwan saat ini melibatkan infus saline dan sistem endoskopi melalui dua insisi kecil, memungkinkan identifikasi lesi yang lebih akurat, meningkatkan keamanan prosedur operasi, dan mengurangi risiko bagi pasien.

Dia juga menjelaskan FEMH memiliki empat fokus utama untuk memajukan pelayanan kesehatan melalui teknologi. Pertama adalah penggunaan AI untuk membantu membuat diagnosis presisi. Kedua, pengobatan presisi yang melibatkan teknik-teknik baru untuk pengobatan kanker seperti bioship. Ketiga, navigasi yang ditingkatkan untuk kualitas operasi yang lebih baik. Keempat, regenerative medicine dengan teknik-teknik baru seperti stem cell, yang memungkinkan penyembuhan tanpa operasi.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top