Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Luar Negeri

RI Prioritaskan Isu Kemanusiaan dan Terorisme

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

FGD Ambassador - Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini (kedua dari kiri) menyerahkan cinderamata kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) disaksikan, dari kiri: Kepala Bidang Politik, Media dan Informasi Uni Eropa Rafael de Bustamante Tello, Duta Besar Rusia Mikhail Galuzin, dan Anggota Komisi I DPR Sukamta saat hadir dalam Focus Group Discussion (FGD) “Ambassador Talks”, di ruang Fraksi PKS, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/10).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Isu kemanusiaan dan terorisme masih menjadi masalah yang menjadi prioritas untuk diangkat oleh Indonesia di setiap pertemuan internasional. Indonesia terus berupaya untuk membantu menyelesaikan konflik-konflik tersebut sebagai bukti Indonesia menjalankan amanah UUD NRI melaksanakan ketertiban dunia.

Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi mengatakan, dalam enam minggu terakhir, isu terkait kemanusiaan dan terorisme sangat mendominasi publik internasional terutama krisis kemanusiaan di Rakhine State (negara bagian Rahine). "Oleh karena itu, isu Rakhine State menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia," ujar Retno LP Marsudi di acara Acara Ambassador Talks 'Gerakan Kemanusiaan, Terorisme dan Implikasinya pada Politik Global', di Ruang Fraksi PKS, Gedung DPR, Rabu (25/10).

Karena isu Rakhine sState sangat menjadi perhatian dunia, maka pada 4-5 September lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutus Menlu ke Myanmar dan Bangladesh untuk melakukan upaya-upaya penyelesaian konflik. Satu capaian penting misi diplomasi kemanusiaan Indonesia adalah dengan disepakatinya Indonesia dan ASEAN terlibat dalam penyaluran bantuan kemanusiaan di Rakhine State.

Mekanisme penyaluran dipimpin oleh Pemerintah Myanmar, namun melibatkan ICRC dan beberapa negara termasuk Indonesia dan ASEAN. "Dan sejak saat itu, diplomasi Indonesia bergerak terus untuk membantu kemanusiaan dan korban dari sebuah krisis yang sedang terjadi," kata Menlu. Lebih lanjut ia menyampaikan tentang isu kedua mengenai terorisme yang menurutnya sangat menjadi perhatian dunia setelah kemanusiaan.

Kata Menlu, tidak ada satupun negara yang aman terhadap ancaman terorisme. Cara perkuat keamanan regional suatu negara adalah dengan melakukan kerja sama pertahanan dengan negara lain secara intensif untuk dapat mencounter terorisme. Menlu menambahkan, untuk masalah keamanan ini, Indonesia selalu mengangkat isu Palestina di sidang umum PBB.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top