Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Farmasi

RI Perlu Tangkap Peluang Masuk Rantai Pasok Global

Foto : ANTARA

Ilustrasi - obat-obatan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia dinilai perlu menangkap peluang untuk masuk rantai pasok global (global value chain/ GVC) di bidang farmasi lantaran karantina wilayah di Tiongkok, yang jadi produsen bahan baku obat, membuat kegiatan industri di negara tersebut terhenti.

Associate Researcher Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Andree Surianta dalam webinar, Kamis (9/7), menjelaskan pemerintah berbagai negara pun kini mulai mendorong perusahaan-perusahaan farmasi multinasional untuk mempertimbangkan mencari sumber pasokan dari negara lain. Namun, ia mengingatkan agar pemeirntah membenahi berbagai hambatan yang ada untuk membidik peluang tersebut.

"Peluang-peluang yang muncul dari usaha mengurangi ketergantungan rantai pasokan obat terhadap Tiongkok harus ditangkap dan dieksekusi dengan baik. Agar Indonesia bisa masuk ke dalam GVC sektor farmasi, tentu pemerintah harus mengerti bagaimana GVC bekerja dan serius membenahi berbagai hambatan regulasi agar Indonesia bisa jauh lebih menarik dibandingkan dengan produsen farmasi kelas kakap seperti Tiongkok dan India," katanya.

Menurut Andree, peluang menangkap restrukturisasi mata rantai pasokan global akan sia-sia kalau Indonesia tidak membenahi regulasi yang ada. Ia menyebut kerumitan dan berlapisnya regulasi sudah sering dikeluhkan sebagai salah satu penyebab yang berkontribusi pada rendahnya pertumbuhan FDI (investasi asing langsung) di Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top