Riset dan Teknologi
RI Mesti Miliki SDM yang Kuasai Teknologi
Foto : ISTIMEWA
Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie.
Menurut dia, Indonesia tidak kekurangan orang yang cerdas. Karena itu, periset yang ada seharusnya digaji sama seperti peneliti asing. Kalau tidak, sumber daya yang ada akan lari ke luar negeri.
Megajuga menyoroti regulasi terkait sumber daya manusia, terutama peneliti dan perekayasa. Saat ini, aturan yang ada mengharuskan peneliti madya pensiun pada usia 60 tahun, sedangkan tenaga dan pemikiran mereka masih sangat dibutuhkan. "Kita kehilangan sekitar 20 persen peneliti madya, padahal belum tentu di usia 60 tahun, mereka sudah pikun, kecuali sakit," tandas Megawati. nik/E-3
Komentar
()Muat lainnya