Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Sektor Pertanian I FAO Berkali-kali Menyerukan Ancaman Krisis Pangan Global

RI Harus Perkuat Suplai Pangan Nasional

Foto : BPMI SETPRES/LAILY RE

PENGEMBANGAN PORANG I Presiden Joko Widodo berjalan ditumpukan porang yang siap diolah saat mengunjungi pabrik pengelohan porang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Porang bisa diolah menjadi beberapa bahan makanan seperti tepung, keripik, beras, dan mi. Dengan menggalakan tanaman porang kepada petani diharapkan pemerintah tidak perlu mengimpor bahan-bahan makanan yang bisa digantikan dari komoditas porang. Tidak hanya itu, presiden berharap porang juga dapat diekspor bukan hanya dalam bentuk mentahan dan barang setengah jadi tetapi sudah dalam bentuk beras porang yang nilai ekonominya sangat tinggi.

A   A   A   Pengaturan Font

Apalagi, Organisasi Pangan Dunia (FAO) sudah berkali-kali mengingatkan akan ancaman krisis pangan global, sehingga negara importir seperti Indonesia yang sudah mengimpor pangan hingga 15 miliar dollar AS harus waspada.

Dalam kondisi krisis pangan, negara yang punya uang sekalipun tidak bisa membeli kebutuhannya. Negara produsen dipastikan akan menahan produksinya karena memprioritaskan kebutuhan rakyatnya. Kalaupun ada surplus, mereka akan mengekspor ke negara-negara yang jadi aliansi terdekatnya.

Begitu krisis, harga pangan akan melonjak dan hanya negara yang punya cadangan devisa kuat yang mampu membeli dengan harga mahal, sedangkan yang cadangan devisanya pas-pasan seperti Indonesia tidak akan mampu.

Pengamat pertanian dari UPN Veteran Jawa Timur, Zainal Abidin, mengatakan sebagai negara agraris dan sempat mengenyam swasembada pangan, pertanian nasional harus mendapat dukungan penuh pemerintah dan menghindari impor sebagai kebijakan jalan pintas.

"Impor bukan untuk diulang-ulang. Di masa depan, pangan menjadi senjata untuk mendominasi negara lain, makanya tidak ada negara maju yang melupakan sektor pertaniannya. Kalau negara agraris mengabaikan menanam pangan maka suatu saat mereka bisa kelaparan karena krisis pangan," kata Zainal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top