Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Sektor Pertanian I FAO Berkali-kali Menyerukan Ancaman Krisis Pangan Global

RI Harus Perkuat Suplai Pangan Nasional

Foto : BPMI SETPRES/LAILY RE

PENGEMBANGAN PORANG I Presiden Joko Widodo berjalan ditumpukan porang yang siap diolah saat mengunjungi pabrik pengelohan porang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Porang bisa diolah menjadi beberapa bahan makanan seperti tepung, keripik, beras, dan mi. Dengan menggalakan tanaman porang kepada petani diharapkan pemerintah tidak perlu mengimpor bahan-bahan makanan yang bisa digantikan dari komoditas porang. Tidak hanya itu, presiden berharap porang juga dapat diekspor bukan hanya dalam bentuk mentahan dan barang setengah jadi tetapi sudah dalam bentuk beras porang yang nilai ekonominya sangat tinggi.

A   A   A   Pengaturan Font

Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Dwijono Hadi Darwanto, saat diminta pandangannya mengatakan kalau Presiden sudah menunjukkan komitmen mengurangi impor dengan menggenjot produktivitas petani, maka semestinya ada jaminan harga bagi petani agar termotivasi.

"Contohnya selama ini, petani jagung dikalahkan pemerintah demi peternak. Ini perlu jaminan harga di petani jagung tanpa memberatkan peternak, juga perbaikan pasar jagung sehingga tidak hanya pakan ternak, tapi juga pakan manusia," jelas Dwijono.

Secara terpisah, Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, mengatakan kebergantungan pada impor sudah lama dan seharusnya kini bangkit menjadi negara yang kuat kedaulatan pangannya. Penguatan itu butuh komitmen politik yang tidak hanya diukur dari statement, tetapi kebijakan dan program yang sejalan. "Tentu bukti komitmen pemerintah diukur dari alokasi anggaran yang memadai," kata Said.

Pengalaman di Indonesia, kebijakan, program, dan anggaran sudah ada, namun salah sasaran terutama melakukan intervensi sehingga tidak kuat mewujudkan kedaulatan pangan.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top