Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transisi Energi I RI sebagai Negara Kepulauan Seharusnya Bangun PLTS "Off Grid"

RI Harus Memahami Perubahan Peta Industri Baterai Mobil Listrik Global

Foto : Sumber: Markandya & Wilkinson (2007); Sovacool et

PUTU RUDY SETIAWAN Pakar Transportasi ITS Surabaya - Isu utama kendaraan listrik sebenarnya adalah sumber energinya, kalau masih bersumber dari bahan bakar fosil (sumber PLN) sama saja. Jadi membuat kebijakan itu harus menyeluruh, jangan sepotong-sepotong.

A   A   A   Pengaturan Font

Sedangkan pabrik yang dibangun Korea itu bahan bakunya masih di bawah kendali perusahaan Tiongkok. Kini, perusahaan Korea tersebut bingung karena sebagian besar produksi dilempar ke AS sebagai produsen terbesar mobil listrik.

Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS atau Inflation Reduction Act (IRA) menawarkan kredit pajak miliaran dolar kepada perusahaan baterai hanya jika persentase tertentu dari nilai mineral penting yang terkandung dalam produk mereka diproses atau diekstraksi di AS atau oleh mitra dengan perjanjian perdagangan bebas.

Kalau AS menolak membeli baterai dari Indonesia maka industri nikel akan susah berkembang karena hanya bisa dijual di negara-negara Asia khususnya Asia Tenggara.

"Korea Selatan berencana menggunakan Indonesia sebagai pusat global utama untuk produksi kendaraan listrik. Tapi tanpa konsesi dari AS itu akan sulit. Paling-paling Indonesia bisa berakhir sebagai pusat produksi regional," kata Kyunghoon Kim, peneliti di Korea Institute for International Economic Policy, seperti dikutip Financial Times.

Secara terpisah, Peneliti Pusat Riset dan Pengabdian Masyarakat (PRPM) Institut Shanti Bhuana, Bengkayang, Kalimantan Barat, Siprianus Jewarut, mengatakan keputusan pemerintah untuk tidak mengekspor nikel mentah sangat bagus karena bisa memberi nilai tambah (added value) dengan membangun industrinya di dalam negeri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top