Rabu, 13 Nov 2024, 00:00 WIB

RI Harus Agresif Cari Pendanaan untuk EBT

energi baru dan terbarukan (EBT)

Foto: antara

JAKARTA - Kerja sama dengan Tiongkok diharapkan ikut mengakselerasi pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di tanah air. Sejumlah kesepakatan investasi tercapai dalam Indonesia- Tiongkok Business Forum (ICBF) 2024 di Tiongkok pada 10 November lalu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan ICBF 2024 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menarik investasi asing langsung dalam pengembangan sektor energi yang berkelanjutan.

Kerja sama dengan Tiongkok akan mempercepat upaya kita dalam menargetkan sedikitnya 60 persen menggunakan pembangkit listrik berbasis EBT dari total pembangkit untuk 10 tahun ke depan. “Kerja sama yang terjalin dalam ICBF 2024 akan menjadi contoh yang baik bagi negara-negara lain di kawasan dalam membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan,” ucap Bahlil dikutip dari keterangan resmi Kementerian ESDM, Selasa (12/11).

Sebagai informasi, beberapa nota kesepahaman tentang energi yang ditandatangani pada ICBF 2024, yaitu Nota Kesepahaman antara Nota Kesepahaman Antara PT PLN (Persero) Dengan SDIC Power Holdings Co., Ltd.

Tentang Kerja Sama Pengembangan Penciptaan dan PT PLN (Persero) dengan PT Huawei Tech Investment tentang Kerja Sama Studi Percepatan Transformasi Digital Pada Industri Ketenagalistrikan untuk Mendukung Transisi Energi di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara sejumlah perusahaan Indonesia dan korporasi Tiongkok dengan nilai investasi mencapai 10 miliar dollar AS atau 156,19 triliun rupiah (kurs 15.619 rupiah/ dollar AS). “Hari ini sangat strategis, karena kesepakatan lima hari bernilai sepuluh juta, saya pikir ini sangat strategis,” terangnya.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: