RI Dorong Reformasi Penyaluran Utang AIIB
SAMPAIKAN REKOMENDASI | Wakil Menteri Keuangan I RI Suahasil Nazara menyampaikan empat rekomendasi untuk Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) saat The 2024 AIIB Annual Meeting di Uzbekistan, beberapa watu lalu.
Foto: ANTARA/HO-KEMENTERIAN KEUANGANJAKARTA - Indonesia menyampaikan empat rekomendasi mulai dari optimalisasi neraca keuangan hingga reformasi pemberian pinjaman untuk Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) saat the 2024 AIIB Annual Meeting di Uzbekistan. Sebab, rekomendasi tersebut dinilai masih relevan dengan kondisi saat ini.
Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (1/10), Wakil Menteri Keuangan I, Suahasil Nazara, menyebut rekomendasi pertama terkait dorongan untuk mengoptimalkan neraca keuangannya dan mengubah aset kas menjadi aset pinjaman investasi dan mereformasi operasionalnya agar lebih efektif. Hal itu sejalan dengan rekomendasi Capital Adequacy Framework G20.
"Rekomendasi kedua yaitu AIIB perlu melakukan upaya yang lebih kuat untuk mempercepat dan memperluas program melalui proyek pipeline multi-year untuk mendukung prioritas pengembangan negara anggota yang selaras dengan empat fokus area AIIB," ujarnya.
- Baca Juga: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Visi Media Asia Tbk
- Baca Juga: Industri Mamin Perlu Tingkatkan Mutu
Rekomendasi ketiga adalah AIIB memerlukan konsultasi intensif dengan negara itu dalam merancang program bagi suatu negara. Dengan demikian, akan sangat penting bagi AIIB untuk membuka kantor perwakilan di negara anggota dalam memperkuat hubungan dan meningkatkan efektivitas operasional.
Terakhir, AIIB perlu melakukan reformasi untuk memberikan pinjaman yang lebih terjangkau dan lebih kompetitif dibandingkan dengan multilateral development bank lainnya.
Wamenkeu Suahasil menghadiri Governor Business Roundtable, salah satu agenda dalam the 2024 AIIB Anuual Meeting. Forum tersebut dihadiri oleh para governor atau pemimpin dari negara anggota yang bertujuan membahas isu-isu terkait infrastruktur, investasi, dan pembangunan berkelanjutan di Asia.
Tahun ini, AIIB melalui Governor Business Roundtable meminta masukan dari para governor negara anggota mengenai dua topik, yaitu pelaksanaan strategi korporasi untuk mendukung pemenuhan kebutuhan negara-negara anggota serta pemanfaatan dan pengembangan toolbox untuk membantu melayani negara-negara anggota secara lebih luas.
Pada 2021, Dewan Direksi AIIB telah menyetujui strategi korporasi pertama AIIB untuk 2021-2030 yang di dalamnya mendefinisikan misi AIIB sebagai "Pembiayaan Infrastruktur Masa Depan". Terdapat empatfokus di dalamnya, yaitu infrastruktur hijau, konektivitas dan kerja sama regional, infrastruktur yang didukung teknologi, serta mobilisasi modal swasta.
Instrumen Baru
Sementara itu, dalam pidato pembukaan konferensi tahunan, Presiden AIIB, Jin Liqun, menyatakan AIIB tetap fokus pada pengembangan alat keuangan yang membantu anggotanya bertahan dari guncangan dan meningkatkan ketahanan. Pada Juni lalu, lanjutnya, AIIB meluncurkan Pembiayaan Berbasis Kebijakan Iklim (CPBF) untuk mendukung upaya para anggota dalam meningkatkan lingkungan yang mendukung aksi iklim, membantu memobilisasi modal swasta untuk mendorong rencana iklim nasional.
Inisiatif baru ini menggarisbawahi dedikasi kami dalam membangun infrastruktur yang berketahanan untuk semua, dan peran AIIB yang semakin besar dalam mengatasi tantangan global. Pendanaan iklim Bank Dunia diperkirakan akan melampaui 60 persen pinjamannya pada 2024, jauh di atas target sebesar 50 persen.
Seperti diketahui, sejak didirikan sembilan tahun lalu, AIIB telah menyetujui pendanaan sebesar 54,7 miliar dollar AS untuk 285 proyek di 37 anggota. Melalui proyek itu, kini ada 8,7 juta orang yang memiliki akses terhadap air minum yang aman.
"Meskipun tidak terlihat, namun tidak kalah pentingnya, 22,8 juta ton emisi CO2 telah berhasil dicegah setiap tahunnya," ujar Liqun.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara, Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kunto Aji Persembahkan Video Musik "Melepas Pelukan Ibu" yang Penuh Haru di Hari Ibu
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Kasihan, Mulai Tahun Depan Jepang Izinkan Penembakan Beruang
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Jemaat Gereja Blenduk Semarang Ibadah Misa Natal di Gedung Borsumy
- Di Hari Natal, Jakarta Diguyur Hujan Sedang hingga Disertai Petir
- Menantang Bahaya, Wahana Ruang Angkasa NASA akan Melintasi Atmosfer Matahari
- Presiden: Sambut Natal dengan Semangat Indonesia yang Damai dan Rukun
- Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat