![RI Butuh Persiapan Matang ke WTO](https://koran-jakarta.com/images/article/php9_wxex_resized.jpg)
RI Butuh Persiapan Matang ke WTO
![RI Butuh Persiapan Matang ke WTO](https://koran-jakarta.com/images/article/php9_wxex_resized.jpg)
UE pintar karena tidak melarang sawit secara langsung, tetapi menurunkan insentif bagi negara-negara anggota yang menggunakan biofuel dari sawit.
Jakarta - Pemerintah Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan data dan hasil riset sawit di dalam negeri untuk menjadi dasar ilmiah saat melayangkan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).
"Penelitian-penelitian seperti tentang emisi karbon dan sawit sudah cukup banyak di dalam negeri, jadi kita berharap itu bisa menjadi dasar bagi kita untuk mengatakan bahwasanya sawit itu juga bisa berkelanjutan," kata Kepala Bidang Pusat Penelitian Kelapa Sawit PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), Suroso Rahutomo, di Jakarta, Kamis (4/4).
Dia menjelaskan penelitian, hasil riset dan data yang dikumpulkan BUMN tersebut serta dilakukan oleh berbagai pihak di dalam negeri, bisa digunakan sebagai dasar ilmiah untuk melayangkan gugatan terkait diskriminasi sawit oleh Uni Eropa (UE) ke WTO.
"Data-data ilmiah kita yang mungkin masih terserak dimana-mana mungkin bisa dihimpun dalam satu pusat informasi untuk membantu Indonesia saat melayangkan gugatan di WTO," tutur Suroso.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya