Retno Ingatkan Keberhasilan Penanganan Air Jadi Landasan Capaian SDGs
Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Air Retno Marsudi.
Foto: ANTARA/HO-Kemlu RIJakarta - Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Air Retno Marsudi pada pertemuan ke-40 UN-Water di New York, Selasa (5/11) menegaskan bahwa keberhasilan penanganan air dan sanitasi merupakan landasan bagi pencapaian semua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
"Keberhasilan penanganan air dan sanitasi merupakan syarat tercapainya seluruh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) lainnya," kata Retno melalui pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Kamis.
Retno menekankan bahwa masyarakat dunia harus memanfaatkan momentum strategis dan selalu mendorong kemajuan dalam menindaklanjuti hasil Konferensi Air PBB 2023 menuju Konferensi Air PBB 2026 mendatang.
"Kita tidak boleh menyia-nyiakan momentum ini. Sekarang waktunya untuk menciptakan 'gerakan air' yang kuat yang didukung semua pihak," katanya.
Dia juga mengingatkan pentingnya berfokus pada aksi yang menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat dan memiliki dampak kongkrit.
"Yang terpenting adalah tindakan yang membawa perubahan positif dalam kehidupan masyarakat. Perhatian kita harus berpusat pada implementasi, implementasi dan lebih banyak lagi implementasi," ucapnya.
Lebih lanjut, Retno menyerukan perlunya kolaborasi yang inklusif, di mana kemitraan seharusnya menjadi 'habit', bukan 'afterthought'.
Menurut Retno, semua pemangku kepentingan, termasuk kalangan bisnis, filantropi, dan lembaga keuangan, harus bekerja sama membangun kemitraan yang inovatif untuk dapat menutup kesenjangan pendanaan, menambahkan menghilangkan hambatan sectoral menjadi penting untuk mencapai penyediaan air dan sanitasi bagi semua.
Selain itu, Retno juga mendorong pentingnya maksimalisasi sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan air dan sanitasi, dengan bertumpu pada visi "Tiga A"— Advocate (Advokasi), Align (Penyelarasan), dan Accelerate (Percepatan). Strategi itu mendorong keselarasan di antara para pemangku kepentingan untuk bergerak ke arah yang sama, sehingga setiap upaya dapat berkontribusi pada tujuan bersama.
"Keberhasilan satu pihak dapat menjadi solusi bagi banyak orang, sungguh mewujudkan prinsip ‘leaving no one behind," katanya.
Sementara itu, Presiden Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (IFAD) yang memimpin pertemuan UN Water, Alvaro Lario, mendukung aksi yang diserukan Retno dan menyoroti perlunya memastikan bahwa "pekerjaan UN Water relevan bagi masyarakat".
Keikutsertaan Retno dalam pertemuan UN-Water merupakan tugas pertamanya sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Air sejak secara resmi memulai mandat pada 1 November 2024.
Pertemuan UN-Water yang berlangsung pada 4–5 November di New York dihadiri lebih dari 130 peserta dari seluruh anggota dan mitra UN-Water.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh