Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Respons Pasar atas Hitung Cepat

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Dari pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya, penghitungan suara sejak TPS hingga rekapitulasi suara nasional rawan, sehingga harus dikawal menggunakan metode praktis baik oleh saksi parpol, pemantau pemilu, maupun sukarelawan. Misalnya, teknologi informasi KPU pada Pemilu 2014 belum bisa diandalkan dapat memberi hasil pemilu secara cepat. Teknologi KPU berupa aplikasi yang dilengkapi scanning formulir C1 di setiap TPS.

KPU pada hari H Pemilu 2019 mestinya mampu menyajikan hitung cepat atau real count dalam sistem tabulasi nasional online. Tabulasi bisa tersaji tidak lama setelah TPS menyelesaikan penghitungan suara. Dengan demikian, rakyat bisa menikmati pesta demokrasi dan pasar juga cepat mereaksi bisa melahirkan sentimen positif.

Lembaga survei selalu mengeklaim, hasil hitung cepat dilakukan dengan simpangan kesalahan (margin of error) 1 persen. Artinya, bertambah atau berkurang sekitar 1 persen. Penghitungan suara merupakan fase krusial dalam tahapan pemilu, apalagi dilakukan serentak. Hal ini tentunya sangat melelahkan dan rumit bagi petugas.

Publik menuntut KPU mampu mengimbangi hitung cepat pihak eksternal dengan menyempurnakan prosedur dan menyiapkan perangkat TI pemilu untuk meningkatkan kredibilitas penghitungan suara seperti proteksi dan monitoring hologram formulir C1 di TPS. Scanning atau pemindaian C1 di setiap TPS serta memberi kesempatan warga mengambil gambar tabulasi hasil peghitungan suara seperti sekarang.

Masih ada yang kurang percaya dengan TI KPU karena belum melalui uji penerimaan. KPU juga belum menerapkan IT audit secara tuntas hingga penyelengara pemilu terendah karena waktu atau tahapan pemilu terlalu mepet. Maka, kelak perlu dipersiapkan lebih baik. Kekecewaan publik terhadap TIK Pemilu wajar karena hasil pemilu 2009 dan 2014 yang ditampilkan dari Tabulasi Nasional Pemilu (TNP) ternyata tertatih-tatih.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top