Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rencana Presiden Joko Widodo Kirim Utusan Militer untuk Bujuk Junta Myanmar Tuai Skeptisisme

Foto : RFA/ Istana Kepresidenan Indonesia via AP/Muchlis
A   A   A   Pengaturan Font

Karena sejarah Indonesia, para pengamat regional menyerukan Jakarta untuk membantu Myanmar memulihkan demokrasi setelah junta militer di sana menggulingkan pemerintahan sipil dua tahun lalu.

Pada 2011, Indonesia di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga seorang jenderal purnawirawan, aktif melakukan dialog dan mengirimkan Letjen Agus Widjojo ke Myanmar. SBY kala itu juga mengirimkan Menlu Marty Natalegawa untuk bertemu dengan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi.

Pengganti SBY, Presiden Joko Widodo yang berkuasa sejak 2014 lebih memfokuskan pada politik dalam negeri dan tidak terlalu tertarik pada diplomasi internasional hingga tahun lalu, ketika Indonesia memegang presidensi G20.

Dalam sesi wawancara ekslusif dengan Reuters pada Kamis (2/2) lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan ia akan mengirim seorang jenderal senior ke Myanmar untuk berbicara dengan pemimpin junta dan berbagi pengalaman termasuk keberhasilan Indonesia melakukan transisi demokrasi pasca berakhirnya pemerintahan Presiden Suharto yang didukung militer pada tahun 1998.

"Ini soal pendekatan dan kami punya pengalaman. Di sini di Indonesia situasinya sama," kata Presiden Joko Widodo dikutip Reuters. "Pengalaman ini bisa ditelaah bagaimana Indonesia memulai demokrasinya," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top