Rektor Undip Minta Akhiri Polemik Kematian Mahasiswi PPDS
Rektor Universitas Diponegoro (Undip), Suharmono.
Semua pihak diminta untuk mengakhiri polemik dan perdebatan terkait kasus kematian mahasiswi PPDS Undip agar penyelidikan dari aparat kepolisian berjalan sesuai harapan.
Semua pihak diminta untuk mengakhiri polemik dan perdebatan terkait kasus kematian mahasiswi PPDS Undip agar penyelidikan dari aparat kepolisian berjalan sesuai harapan.
JAKARTA - Rektor Universitas Diponegoro (Undip), Suharmono, meminta semua pihak mengakhiri polemik dan perdebatan terkait kasus kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Undip. Dengan demikian, kepolisian bisa melakukan proses penyidikan dengan tenang dan cermat.
"Kami mohon pengertian, mari kita berikan waktu kepolisian untuk melaksanakan tugasnya. Rasanya pembahasan kematian dokter Aulia Risma Lestari sudah menjadi masalah hukum sehingga pihak-pihak di luar penyidik sebaiknya menahan diri. Jangan sampai masalah ini menjadi keruh dan menjadi bola liar," ujar Suharmono, dalam keterangan resminya, pekan lalu.
Dia menerangkan, pihak keluarga didampingi kuasa hukum dan Tim Inspektorat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah melaporkan kasus dugaan terjadinya perundungan, pemalakan dan pelecehan yang berujung kematian dokter Risma. Laporan ditujukan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng pada Rabu (4/9) siang sekitar pukul 12.00 WIB.
Suharmono meminta semua pihak menahan diri untuk tidak membuat pernyataan-pernyataan dan melontarkan tuduhan-tuduhan, dan menunggu hasil penyidikan dan proses hukum selanjutnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya