Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Seren Taun Kuningan

Refleksi Pribadi Sunda yang Seimbang

Foto : foto-foto: koran jakarta/teguh rahardjo
A   A   A   Pengaturan Font

Helaran atau arak-arakan juga berlangsung sebelum acara puncak, sering disebut Ngajayak. Iring-iringan warga membawa berbagai hasil panen dari berbagai arah menuju ke lokasi puncak acara, Gedung Paseban. Semua berbaur, muda, tua, lelaki dan perempuan membawa tentengan hasil panen.

Sebelum semua acara dimulai, pembukaan acara dilakukan melalui prosesi Damar Sewu, yang berarti api seribu. Dimulai dengan menyalakan api di obor yang berbentuk bunga teratai yang kemudian api disebarkan ke obor-obor lainnya. Obor dipajang hingga mengarah ke Gedung Paseban. Obor dinyalakan setiap malam hingga akhir acara Seren Taun. Pada malam puncak pun dinyanyikan kidung-kidung setempat dari berbagai sesepuh, yang menujukkan keberagaman dan persatuan warga kampung tersebut. tgh/R-1

Wujud Hubungan Manusia dengan Alam

Seren Taun memiliki makna dan penuh arti. Di mana budaya untuk menyatakan wujud syukur masyarakat khususnya di Kuningan terhadap apa yang dicapai dalam satu tahun.

"Ini untuk mempererat hubungan antarmanusia dan makhluk sosial yang ada. Dilaksanakan setiap tahun dengan acara yang tidak pernah putus. Luar biasa. Terimakasih budaya Sunda terus diangkat di Kabupaten Kuningan yang kita cintai," ujar M Iriawan saat hadir diacara tersebut.

Seren Taun adalah refleksi dari sebuah kepribadian Sunda yang agung. Hal ini menjadi cermin eratnya hubungan manusia dengan alam. Ini refleksi pribadi Sunda yang agung, seimbang, dan menghargai alam.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top