Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
BULLS & BEARS

Rawan "Profit Taking"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi, hari ini (5/12). Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi aksi ambil untung atau profit taking dan sikap investor yang menanti rilis data kinerja manufaktur atau purchasing managers' index (PMI) Tiongkok.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagngan, Selasa (5/12), rawan terkoreksi dengan support di posisi 7.023 dan resistance di level 7.120.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/12) sore, ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 33,69 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.093,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,43 poin atau 0,05 persen ke posisi 940,14.

"Bursa Asia bergerak mixed, ditengarai sikap wait and see pasar terhadap beberapa rilis data ekonomi pada pekan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Dari mancanegara, pada Jumat (08/12) pekan ini, pasar mengharapkan data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) akan mencatatkan hasil yang baik agar soft landing segera tercapai. Pasar memproyeksikan nonfarm payrolls AS naik menjadi 180.000, atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 150.000.

Selain itu, pasar memproyeksikan unemployment rate AS tetap stabil di level 3,9 persen year on year (yoy). Di Asia, pasar menantikan rilis data inflasi dan harga produsen Tiongkok yang diperkirakan turun menjadi minus 2,8 persen, akibat masih belum stabilnya perekonomian sektor riil di Tiongkok.

Dari Eropa, nilai tukar Euro juga telah meningkat baru-baru ini, namun mengalami pembalikan pada pekan lalu ketika data inflasi yang secara mengejutkan melemah, sehingga pasar memperkirakan adanya penurunan suku bunga bank sentral Eropa pada Maret 2024.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi 1,29 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 0,97 persen dan 0,66 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top