Jum'at, 22 Nov 2024, 09:35 WIB

Rawan Koreksi Lanjutan Akhir Pekan (22/11)

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA – Hal itu dipengaruhi menurunnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan akhir tahun ini.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi melihat ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin (bps) turun menjadi 52 persen dari sepekan sebelumnya sebesar 82,5 persen. The Fed dijadwalkan menggelar rapat pada Desember mendatang.

Karenanya, Ibrahim memproyeksi kurs rupiah terha­dap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (22/11), bergerak melemah di kisaran 15.920-16.000 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS pada per­dagangan, Kamis (21/11) sore, ditutup melemah 60 poin atau 0,38 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.931 ru­piah per dollar AS. Pelemahan dipengaruhi oleh perkiraan bahwa The Fed atau bank sentral Amerika Serikat (AS) akan memperlambat pemangkasan Fed Funds Rate (FFR).

“Indeks Dollar AS (DXY) yang berada dekat level 106,60 menunjukkan sentimen bullish terhadap dollar, didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memper­lambat pemangkasan suku bunga karena inflasi AS masih tinggi,” kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta.

Taufan menuturkan kinerja mata uang rupiah melemah terpengaruh oleh penguatan dollar AS di pasar global. Kete­gangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, yang mening­katkan permintaan terhadap aset safe-haven, juga menjadi katalis penguatan dollar AS.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan: