Ratusan Polisi Inggris Dipecat karena Pelanggaran
Pemecatan Polisi l Seorang petugas polisi sedang mengamankan pelaku unjuk rasa di London, Inggris, pada akhir Oktober lalu. Pada Selasa (5/11) dilaporkan hampir 600 petugas polisi di Inggris dan Wales dipecat selama April 2023 hingga Maret 2024
Foto: AFP/JUSTIN TALLISLONDON - Hampir 600 petugas polisi di Inggris dan Wales dipecat pada April 2023 hingga Maret 2024, menurut laporan yang dipublikasikan pada Selasa (5/11), saat para kepala polisi berjuang untuk memulihkan kepercayaan publik setelah terjadinya serangkaian skandal.
Pemecatan tersebut, yang mengalami kenaikan 50 persen dari 394 yang dipecat pada tahun sebelumnya, termasuk terhadap 74 petugas yang dikeluarkan dari kepolisian karena pelanggaran seksual dan perilaku buruk.
“Sebanyak 18 petugas lainnya dipecat karena memiliki gambar tidak senonoh anak-anak,” demikian laporan dari College of Policing, sebuah badan publik independen.
Reputasi kepolisian di Inggris telah hancur sejak penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan eksekutif pemasaran Sarah Everard pada tahun 2021 oleh seorang petugas Kepolisian Metropolitan London bernama Wayne Couzens yang kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Dalam kasus mengejutkan lainnya, seorang petugas dari unit yang sama bernama David Carrick, tahun lalu telah dijatuhi 36 hukuman seumur hidup atas serangkaian 71 pelanggaran seksual yang mengerikan, termasuk pemerkosaan terhadap 12 perempuan.
Beberapa petugas polisi juga telah dihukum karena menulis pesan lewat media sosial yang bernada sangat ofensif terutama terhadap kolega polisi perempuan.
Ketidakjujuran
Menurut data terbaru, alasan pemecatan yang paling umum dengan jumlah 125 kasus, adalah ketidakjujuran. Sebanyak 71 kasus lainnya dipaksa keluar dari tugasnya karena perilaku diskriminatif.
Asisten Kepala Polisi Tom Harding dari College of Policing mengatakan sangat mengecewakan melihat perilaku sejumlah petugas penegak hukum jauh di bawah standar yang telah mereka tetapkan dan yang diharapkan masyarakat.
Namun, ia mengatakan jumlah petugas yang dipecat juga merupakan indikasi prosedur yang efektif dan kuat yang diterapkan untuk mengidentifikasi dan menangani petugas tersebut dengan cepat dan untuk mencegah mereka memegang jabatan di masa depan dalam kepolisian.
“Laporan ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi mereka yang gagal memenuhi standar tinggi yang ditetapkan di seluruh kepolisian kita. Perilaku mereka mencoreng nama baik kepolisian dan mengikis kepercayaan publik,” tegas Harding.
Pada bulan Januari 2023, Kepolisian Metropolitan London mengungkapkan bahwa 1.071 petugas dari total 34.000 petugas telah diselidiki atas kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.
Menurut data, Inggris dan Wales saat ini memiliki lebih dari 147.000 tenaga polisi yang bertugas di 43 wilayah. Kepolisian Metropolitan London memiliki jumlah petugas yang dipecat paling banyak, diikuti oleh Kepolisian Greater Manchester, West Yorkshire, West Midlands, dan Essex.AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Pemkot Surabaya Mengajak UMKM Terlibat dalam Program MBG
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- Mengagetkan, Ada Apa Tiba-tiba PM Greenland Dorong Kemerdekaan Pulau Tersebut dari Denmark
- Gerak Cepat, Polrestabes Bandung Tangkap Pelaku Pelecehan Seksual Turis Singapura
- Ayo Perkuat Inovasi, Bali Butuh Teknologi untuk Olah Sampah Menjadi Energi Listrik
- Menteri PU Perintahkan Irigasi Padi Hemat Air Diterapkan Seluruh Indonesia
- Donald Trump Umumkan Jurnalis Tammy Bruce Ditunjuk Jadi Jubir Kemlu AS