Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 17 Jan 2025, 03:05 WIB

Rakyat Sering Kena “Prank” Pakta Integritas

Pj Wali Kota Nurdin memberikan arahan kepada pegawai Bapenda Kota Tangerang yang mengikuti penandatanganan pakta integritas wilayah bebas korupsi, Kamis (16/1).

Foto: ANTARA/Irfan

TANGERANG - Masyarakat menilai bahwa para pejabat yang menandatangani pakta integritas lebih banyak hanya formalitas atau seremonial. Sebab faktanya, setelah menjabat banyak yang korupsi.

Maka dari itu, Pj Wali Kota Tangerang Nurdin mengingatkan bahwa penandatanganan pakta integritas untuk menciptakan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) jangan hanya sebatas formalitas.

“Semua harus menjaga integritas. Jangan mudah goyah oleh berbagai faktor,” tandas Nurdin, Kamis (16/1). Dia mengatakan ini saat penandatanganan pakta integritas di Unit Pelayanan Pajak.

Bahkan Nurdin juga menandaskan, mungkin dalam bekerja, ada kesempatan dan peluang untuk korupsi, kolusi, maupun pelanggaran lainnya, ASN harus tetap memegang teguh komitmen berintegritas.

Sebanyak 130 pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tangerang melakukan penandatanganan pakta integritas untuk menciptakan Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Nurdin berharap seluruh pegawai bersungguh-sungguh mendukung dan bertindak sepenuhnya untuk mewujudkan wilayah antikorupsi.

Dia menambahkan, penandatanganan ini juga untuk menciptakan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) lingkup pegawai. “Ini harus menjadi contoh bagus untuk OPD lainnya agar segera melakukan hal serupa,” tutur Nurdin.

Kepala Bapenda Kota Tangerang, Kiki Wibhawa, menuturkan, kegiatan penandatanganan pakta integritas untuk memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan korupsi. Selain itu, menumbuhkembangkan keterbukaan dan kejujuran. Juga memperlancar pelaksanaan tugas yang berkualitas, efektif, efisien dan akuntabel. Dengan demikian, kualitas pelayanan semakin cepat, mudah dan murah.

Sebab pegawai sudah mendapatkan kompensasi berupa gaji dan tunjangan. Gaji dan tunjangan harus disahkan, dengan melakukan aktivitas sesuai tugas dan tanggung jawab sebagai ASN.

“Perlu kita ingatkan kembali bahwa komitmen-komitmen seperti ini harus dipegang secara kuat. Salah satunya, melalui penandatanganan pakta integritas,” kata dia.

“Job Fair”

Sementara itu, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang akan menggelar job fair keliling 13 kecamatan mulai tanggal 20 Januari hingga Februari. Kepala Disnaker Kota Tangerang, Ujang Hendra Gunawan, mengatakan kegiatan job fair digelar untuk menyambut Hari Ulang Tahun ke-32 Kota Tangerang.

Masyarakat yang ingin ikut dapat mengunduh aplikasi Tangerang LIVE lebih dulu. Kemudian, melakukan scan barcode di booth tiap kecamatan. Para pencari kerja bisa datang ke setiap kecamatan sesuai dengan jadwal. Nanti bisa langsung memasukkan berkas melalui aplikasi Tangerang LIVE dan berkomunikasi langsung dengan petugas.

Ujang menegaskan, roadshow job fair edisi HUT Kota Tangerang kali ini melibatkan 30 puluhan perusahaan. Jumlah ini masih bisa bertambah. Pemerintah Kota Tangerang menyebutkan, sebanyak 2.518 pencari kerja telah berhasil memperoleh pekerjaan melalui kegiatan job fair selama tahun lalu. Tahun lalu ada 191 perusahaan nasional dan multinasional yang menyediakan hampir 22.000 lowongan.

Perkuat Desa

Sedangkan Pemkab Tangerang juga berkomitmen untuk terus memperkuat desa sebagai subyek pembangunan swasembada pangan berkelanjutan. “Peringatan Hari Desa Nasional momentum penting dalam meneguhkan komitmen bersama untuk memperkuat peran desa sebagai subjek pembangunan berkelanjutan,” kata Pj Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono.

Dia menyatakan sebagai upaya mendukung program Astacita pemerintah pusat, maka Kabupaten Tangerang mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk ikut memperkuat komitmen menjadikan wilayah desa sebagai subjek pembangunan pangan nasional.

Untuk itu, dia mendukung penuh pencanangan program “Gerakan Menanam Tanaman Pangan di Desa” (Gema Tandan Desa). Program ini  untuk mendorong desa-desa menjadi pusat swasembada pangan.

“Melalui Gema Tandan Desa, rakyat desa didorong untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangan maupun lahan kosong untuk ditanami kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya. Andi pun optimistis dengan kerja keras dan komitmen bersama, program Gema Tandan Desa mampu menciptakan mandiri dan sejahtera.

? wid/Ant/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.