Raja Charles akan Kunjungi Kenya, Kolonialisme Jadi Agenda
Raja Inggris Charles III (kiri) berbicara dengan sutradara film Gurinda Chadha (kiri), aktor Nitan Ganatra, dan anggota dewan Islington dan Dagenham Elizabeth Kangethe, saat resepsi untuk diaspora Kenya di Inggris, di Istana Buckingham, di London, pada 24 Oktober 2023 menjelang Kunjungan Kenegaraan ke Kenya.
LONDON - Raja Charles III pada Selasa (31/10) mendatang memulai perjalanan empat hari ke Kenya, kunjungan pertamanya sebagai raja Inggris ke negara Persemakmuran.
Charles diperkirakan akan mengatasi "aspek yang lebih menyakitkan" dari hubungan bersejarah Inggris dengan Kenya, yakni periode pemerintahan Inggris yang berakhir pada 1963, kata Istana Buckingham.
Periode ini termasuk masa "Darurat" pada 1952-1960, ketika pemerintah kolonial memberlakukan keadaan darurat sebagai tanggapan terhadap kampanye gerilya Mau Mau melawan warga Eropa yang bermukim di sana.
"Yang Mulia akan meluangkan waktu selama kunjungan ini untuk memperdalam pemahamannya tentang kesalahan yang diderita rakyat Kenya pada periode ini," kata istana saat mengumumkan perjalanan tersebut.
Sekitar 10.000 orang, sebagian besar dari komunitas Kikuyu di Kenya, tewas selama penindasan pemberontakan. Akibat dari itu, kunjungan kerajaan kemungkinan besar akan disambut dengan emosi yang campur aduk.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya