Raja Ampat Butuh 107 Tambat Labuh untuk Kelestarian Terumbu Karang
Foto : ANTARA/Sugiharto Purnama
Sebuah kapal pariwisata melego jangkar menggunakan fasilitas tambat labuh atau mooring yang dipasang di perairan Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (8/6/2024).
Pada 7 Juni 2024dua tambat labuh dipasang di Raja Ampat yang merupakan bagian dari tahapan program Raja Ampat Mooring System (RAMS).
Pemasangan tambat labuh sebagai strategi untuk mempertahan keanekaragaman terumbu karang agar tetap stabil dan sehat di kawasan konservasi perairan Raja Ampat.
Baca Juga :
600 Pengungsi di Sorsel Diminta Kembali
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat DayaMohammad Musa'admengatakan dua tambat labuh itu dipasang di kawasan konservasi area III Selat Dampier sebagai salah satu dari tujuh kawasan konservasi di perairan kepulauan Raja Ampat.
RAMS adalah jejaring fasilitas tambat labuh yang diperuntukkan bagi moda transportasi laut terutama yang dipergunakan untuk kepentingan pariwisata.
"Tujuanmooringagar kapal-kapal wisata tidak membuang jangkar dan merusak terumbu karang sebagai modal utama pariwisata dan perikanan, terutama adalah 'piring makan; masyarakat Raja Ampat," ucapMusa'ad.
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya