Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Putus Rantai Penyakit Keturunan Talasemia dengan Deteksi Dini

Foto : extra.ie

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Kemenkes menuturkan pasien talasemia mayor umumnya memerlukan transfusi darah secara rutin 2-4 minggu sekali selama seumur hidup. Sementara pasien talasemia intermedia membutuhkan transfusi darah, tetapi tidak rutin. Pasien talasemia minor/trait/pembawa sifat secara klinis sehat, hidup seperti orang normal secara fisik dan mental, tidak bergejala dan tidak memerlukan transfusi darah.

Kelainan genetik ini dapat diturunkan dari perkawinan antara dua orang pembawa sifat. Namun, seorang pembawa sifat talasemia secara kasat mata tampak sehat atau tidak bergejala, dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan darah dan analisis hemoglobin.

Kabar baiknya, talasemia bisa dicegah melalui deteksi dini. Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes, Elvieda Sariwati, mengatakan deteksi dini bertujuan untuk mengidentifikasi pembawa sifat talasemia agar tidak terjadi perkawinan sesama pembawa sifat.

''Sampai saat ini talasemia belum bisa disembuhkan namun dapat dicegah kelahiran bayi Talasemia Mayor dengan cara menghindari pernikahan antar sesama pembawa sifat, atau mencegah kehamilan pada pasangan pembawa sifat talasemia yang dapat diketahui melalui upaya deteksi dini terhadap populasi tertentu,'' kata Elvieda, seperti dikutip dari laman Kemenkes.

Adapun cara mengetahui apakah seseorang menderita talasemia bisa dilakukan melalui pemeriksaan riwayat penyakit keluarga yang anemia atau pasien talasemia, pucat, lemas, riwayat transfusi darah berulang, serta pemeriksaan darah hematologi dan Analisa hemoglobin.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top