Putin Terdesak, Ukraina Berhasil Usir Pasukan Rusia dari Kota Kunci Ini
Tentara Ukraina mengumumkan berhasil mengambil kembali kota Lyman.
Foto: ReutersPresiden Volodymyr Zelensky secara resmi mendeklarasikan militer Ukraina telah berhasil mengusir tentara Rusia dari Lyman, yang merupakan kota kunci di Donetsk.
"Pukul 12.30, Lyman benar-benar bersih. Terima kasih, militer kami!" ujar Zelensky pada Minggu (2/10), seperti dikutip AFP.
Hal ini jelas mendesak Rusia, pasalnya Ukraina berhasil menyapu bersih tentara Rusia hanya berselang sehari setelah pasukan negara beruang merah itu memasuki kota yang terletak di utara Donetsk tersebut.
Rusia sendiri pada Sabtu (1/10) mengatakan mereka telah menarik pasukannya dari Lyman.
"Sehubungan dengan terciptanya ancaman pengepungan, pasukan sekutu ditarik dari pemukiman Krasny Lyman ke jalur yang lebih menguntungkan," kata kementerian pertahanan Rusia dalam pengarahan hariannya, seperti dikutip Reuters.
sebuah video yang diposting oleh kepala staf presiden menunjukkan dua tentara Ukraina terlihat senyum menyeringai sambil menempelkan bendera nasional negaranya pada tanda selamat datang "Lyman" di pintu masuk kota.
"Satu Oktober. Kami membentangkan bendera negara kami dan mendirikannya di tanah kami. Lyman akan menjadi Ukraina," kata salah satu tentara, berdiri di atas kap kendaraan militer.
Reuters menuturkan Serhii Cherevatyi, juru bicara pasukan timur Ukraina, mengatakan Rusia memiliki 5.000 hingga 5.500 tentara di Lyman.
Jatuhnya Lyman oleh Ukraina menandai kemunduran besar bagi Moskow setelah Presiden Vladimir Putin menyatakan pencaplokan wilayah Donetsk, bersama dengan tiga wilayah lainnya, sebuah langkah yang dikutuk oleh Kyiv dan Barat sebagai lelucon.
Sejumlah pengamat bahkan menganggap Presiden Vladimir Putin terburu-buru mengadakan referendum dan mencaplok keempat wilayah di timur hingga selatan Ukraina karena kian terdesak.
Pasalnya, Ukraina terus-menerus melaporkan kemenangan usai berhasil memukul mundur pasukan Rusia dari beberapa wilayah. Ukraina bahkan menang besar ketika berhasil merebut Kharkiv, sebuah kawasan yang berbatasan langsung dengan Donetsk, yang menjadi lokasi kelompok separatis pro-Rusia.
Berita Trending
- 1 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 2 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 3 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 4 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
- 5 KPI Minta Siaran Lagu ‘Indonesia Raya’ di Televisi dan Radio Digalakkan
Berita Terkini
- Siap-siap, California Terapkan Darurat Flu Burung
- Xi Jinping Tiba di Makau untuk Peringatan 25 Tahun Kembalinya Makau ke Tiongkok
- Dalam Kegelapan, Satu Ton Garam Dapur Ditebar di Langit Madura
- Tahun Depan, Industri Pelayaran Nasional Masih Hadapi Semjumlah Tantangan
- Dorong Industru Hijau, Gisco dan Selasih Diluncurkan di Gelaran AIGIS 2025