Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Putin Ketar-ketir! Klaim Rusia Sebagai Ancaman Dunia, NATO Luncurkan Ekspansi Militer Terbesar Sejak Perang Dingin

Foto : PBS

Sekretaris Jenderal NATO

A   A   A   Pengaturan Font

Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (29/6) menjanjikan lebih banyak pasukan dan armada perang untuk Eropa ketika Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meluncurkan ekspansi militer terbesarnya sejak Perang Dingin sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Aliansi militer Barat itu menyebut Rusia sebagai "ancaman paling signifikan dan langsung" bagi perdamaian dan keamanan. NATO juga berjanji untuk mengirim lebih banyak pasokan senjata dan amunisi ke Ukraina.

Dalam pertemuan negara-negara NATO di Madrid beberapa waktu lalu, menyatakan mereka akan membentuk pangkalan militer baru dan besar di Polandia, yang merupakan negara tetangga Rusia.

Dikutip dari kantor berita AFP, Jerman, Inggris dan sekutu lainnya juga akan mengirimkan lebih banyak pasukan militernya yang bersiaga untuk dikerahkan ke timur. AS bahkan menambah 100.000 personel yang sudah berada di Eropa dengan mengirimkan lebih banyak kapal perang ke Spanyol, pesawat ke Inggris, senjata ke negara-negara Baltik dan pasukannya ke Rumania.

NATO dikabarkan juga berencana untuk meningkatkan hampir delapan kali lipat ukuran pasukan reaksi cepatnya, dari 40.000 menjadi 300.000 tentara, pada tahun depan.

AFP menuturkan pasukan akan berbasis di negara asal mereka tetapi tetap didedikasikan untuk negara-negara tertentu di timur, di mana NATO berencana untuk membangun persediaan peralatan dan amunisi.

"NATO akan mempertahankan setiap inci wilayah sekutu. Kami bersungguh-sungguh ketika kami mengatakan serangan terhadap satu adalah serangan terhadap semua," kata Presiden AS Joe Biden pada pertemuan puncak itu.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan perang yang dimulai oleh Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Ukraina telah menghancurkan perdamaian di Eropa serta menciptakan krisis keamanan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Selain itu, 30 pemimpin NATO pada pertemuan itu turut mengundang Finlandia dan Swedia ke dalam aliansi. AFP menyebut keputusan itu akan mengakhiri dekade netralitas Nordik dengan menempatkan kedua negara di bawah payung nuklir AS.

Undangan itu diteruskan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencabut hak veto Turki atas keanggotaan setelah empat jam pembicaraan pada Selasa (28/6) malam di Madrid, sekaligus mengakhiri drama berminggu-minggu yang mengancam persatuan NATO.

Sebelumnya Erdogan telah mengancam akan memblokir tawaran mereka atas tuduhan bahwa Finlandia dan Swedia telah mendukung milisi Kurdi di Suriah utara yang dipandang Turki sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.

Menurut AFP, Finlandia dan Swedia akan menghadirkan militer mereka yang terlatih ke dalam aliansi, mungkin memberikan keunggulan Laut Baltik NATO.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top