Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Puasa dan Spirit "Caring Society"

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Caring society adalah suatu masyarakat di mana setiap individunya memiliki kepedulian yang tinggi untuk saling menjaga, memelihara dan membantu sesama. Meskipun berkaitan, caring society berbeda dengan charity society. Untuk dapat membantu sesama, dibutuhkan charity (sumbangan) dalam bentuk uang, makanan, dan material lainnya. Misalnya, memberi uang pada pengemis atau makanan siap saji kepada anak-anak yatim. Ya, setidaknya dalam jangka pendek dan dalam kondisi darurat, charity bisa sangat membantu.

Tetapi, dalam kondisi normal dan kepentingan jangka pajang, charity justru bisa menjadi biang masalah. Alih-alih meminimalkan angka kemiskinan, memberi bantuan cash kepada pengemis justru mendorong mereka lebih jauh ke dalam jurang kemiskinan. Mereka menjadi malas bekerja dan menikmati hasil kemiskinannya. Bagaimana tidak?

Dalam survei yang dilakukan Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos DKI Jakarta, misalnya, rata-rata pengemis Jakarta mampu mengumpulkan uang 200.000 rupiah/hari. Apalagi telah memasuki bulan Ramadan, para pengemis bisa mengantongi 500.000 rupiah/hari. Dalam satu bulan, pendapatan mereka lebih tinggi dari PNS golongan III.

Bantuan Produktif

Spirit caring society membutuhkan charity (sumbangan) yang bersifat fungsional dan produktif, bukan temporal konsumtif. Sebab, pemberian sumbangan yang memiliki manfaat dalam jangka panjang akan mampu membantu penerima menyelesaikan masalahnya secara mandiri.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top