PTPN Group Tanam Padi Gogo Varietas Situ Bagendit
penanaman padi gogo Situ Bagendit
Foto: istJAKARTA– PT Perkebunan Nusantara Group terus memperkuat kontribusinya dalam mendukung swasembada pangan sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai program strategis yang berdampak luas dan berkelanjutan.
Salah satu inisiatif utama yang telah dilakukan adalah melalui program Tanam Padi PT Perkebunan Nusantara (Tampan). Cara yang digunakan dengan memanfaatkan pola tanam tumpang sari (intercropping) padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat.
“Dengan target luasan 206 ribu hektar dalam lima tahun ke depan, program ini berpotensi memproduksi setengah juta ton gabah,” ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, melalui siaran pers Jumat (13/12).
Varietas padi gogo yang digunakan, seperti Situ Bagendit, telah terbukti mampu menghasilkan produktivitas tinggi hingga 5,5 ton per hektar di lahan sawah dan 4,0 ton per hektar di lahan kering. Hasil tersebut tidak hanya menjawab kebutuhan pangan nasional, tetapi juga memberikan sumber pendapatan tambahan bagi petani sawit.
Program penanaman padi gogo dilakukan melalui kolaborasi PTPN Group dengan Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Berdasarkan hasil kajian, potensi pola tanam tumpang sari padi gogo di lahan PSR ini dapat mendukung swasembada beras dengan potensi nasional mampu menghasilkan tambahan 1,1 juta ton beras melalui target peremajaan seluas 400.000 hektar per tahun.
Selain system tersebut PTPN juga menjalankan program Makmur yang menawarkan ekosistem terpadu dari penyediaan benih, pupuk, hingga jaminan pasar bagi petani. Program ini telah diterapkan pada berbagai komoditas, termasuk tebu, dengan hasil yang signifikan.
“Di kebun tebu Mangli Wetan Bondowoso, misalnya, produktivitas meningkat hingga 45 persen, dari 76 ton per hektar menjadi 110 ton per hektar. Program ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga meningkatkan pendapatan petani, dengan kenaikan rendemen tebu dari 8,14 persen menjadi 8,94 persen,” tambah Ghani.
Kemitraan dalam dairy farm juga menjadi langkah penting dalam diversifikasi pangan nasional. PTPN memanfaatkan asetnya untuk mendukung produksi susu dalam negeri melalui peternakan sapi perah modern. Rencananya program ini akan dikolaborasikan dengan Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan protein hewani tetapi juga menciptakan rantai pasok lokal yang lebih efisien, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendukung keseimbangan gizi masyarakat.
Dampak dari berbagai inisiatif yang dilakukan PTPN Group sangat luas, mencakup peningkatan produktivitas pangan, penguatan kesejahteraan petani, serta dukungan terhadap ketahanan pangan nasional. Dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi dengan berbagai pihak, PTPN Group terus menunjukkan peran strategisnya sebagai tulang punggung swasembada pangan di Indonesia.
Berita Trending
- 1 Inter Milan Berpeluang Dekati Puncak Klasemen
- 2 City Incar Kemenangan Keempat Beruntun
- 3 Khofifah Berharap Program Makan Bergizi Gratis Dapat Tingkatkan IQ Anak Indonesia
- 4 Kejati Jateng Usut Dugaan Korupsi Plaza Klaten, Kerugian Negara Capai Rp 10,2 Miliar
- 5 Libur Sekolah Selama Ramadan Jangan Sampai Kontraproduktif
Berita Terkini
- Yoon: Deklarasi Darurat Militer Bukan Kejahatan
- Kerahkan para Ahli dan Anjing Pelacak, Penyebab Kebakaran di Los Angeles Mulai Diselidiki
- Semoga Dampaknya Tidak Sampai ke Indonesia, Perang Dagang Trump Akan Ancam Ekonomi Tiongkok
- Kemiskinan di 20 Provinsi Masih Melampaui Angka Nasional
- Kebakaran Besar, Bunga-bunga Api Berjatuhan dari Lantai 7 Glodok Plaza