Proyek Tol Patimban Libatkan Swasta
Foto: istimewaJAKARTA - Penjajakan market sounding itu dilakukan secara tatap muka dan daring, Kamis (6/5). Penyelenggaraan market sounding ini sangat penting dalam menjaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan di tengah Pandemi Covid-19.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan terdapat beberapa perubahan dalam penyiapan kedua proyek tersebut dengan tujuan agar lebih menarik investor untuk melaksanakan kedua proyek ini secara KPBU. "Kementerian PUPR bersama Kementerian Perhubungan mendapatkan loan untuk pembangunan Jalan Tol Akses Patimban, sehingga sifat proyeknya menjadi solicited atau prakarsa pemerintah," ujar Basuki.
Dikatakan Basuki, tujuan proyek ini untuk mengakselerasi pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Patimban agar pelabuhan tersebut bisa segera dimanfaatkan secara maksimal. "Jalan ini juga akan menjadi bagian rencana pengembangan kawasan di Provinsi Jawa Barat ke depan," tambahnya.
Dia berharap setelah proses market sounding ini akan segera dilakukan lelang (tender) sehingga konstruksi fisik proyek Jalan Tol Akses Patimban bisa dimulai pada 2022. "Kalau tendernya bisa dimulai bulan depan, mudah-mudahan pekerjaan konstruksi fisiknya bisa dilakukan pada 2022," tuturnya.
Sementara itu, pembangunan Jembatan Batam-Bintan dilakukan untuk mempersiapkan pengembangan kawasan di dua wilayah tersebut, sehingga tidak hanya menjadi kawasan industri, tetapi juga kawasan wisata. "Saya berharap para investor dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan jembatan ini sehingga kawasan Batam dan Bintan dapat menjadi kawasan yang lebih potensial untuk ekonomi dan pariwisata," ujar Basuki.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, menyambut baik market sounding tersebut dan berkomitmen akan memberikan kemudahan perizinan bagi para calon investor. "Saya yakin iklim investasi Indonesia akan semakin baik, penciptaan lapangan pekerjaan akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi nasional semakin meningkat dan yang terpenting meningkatkan pendapatan negara agar APBN bisa tersalur lebih banyak lagi kepada Kementerian PUPR untuk bisa membangun infrastruktur dari Aceh sampai Papua," ujarnya.
Ada Perubahan
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Eko Djoeli Heripoerwanto, mengungkapkan market sounding dua proyek ini sudah pernah dilaksanakan pada 30 April 2020. "Market sounding dua proyek ini diselenggarakan kembali karena ada perubahan dalam penyiapan kedua proyek," tuturnya.
Perubahan tersebut yakni Jalan Tol Akses Patimban yang mengalami perubahan skema KPBU yang sebelumnya unsolicited (prakarsa Badan Usaha) menjadi Solicited. Rencananya Jalan Tol Akses Patimban ini akan memiliki total panjang 37,05 kilo meter (km) dengan nilai investasi sebesar 4,32 triliun rupiah serta dukungan pemerintah sebesar 4,17 triliun rupiah.
- Baca Juga: Perdana, Kontrak “New Gross Split” Diteken
- Baca Juga: Pelabuhan Merak terdampak cuaca buruk
Adapun untuk proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang memiliki total panjang 14,763 km mengalami perubahan nilai investasi yang cukup signifikan, dari sebelumnya 8,78 triliun rupiah menjadi sebesar 18,10 triliun rupiah.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Perluas Pasar, Produk Halal RI Unjuk Gigi di Istanbul
- 3 Jika Rendang Diakui UNESCO, Pemerintah Perlu Buat "Masterplan"
- 4 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
- 5 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan