![Protein untuk Tekan Peradangan akibat Penyakit Paru-paru Kronis](https://koran-jakarta.com/images/article/protein-untuk-tekan-peradangan-akibat-penyakit-paru-paru-kronis-220425005353.jpg)
Protein untuk Tekan Peradangan akibat Penyakit Paru-paru Kronis
![Protein untuk Tekan Peradangan akibat Penyakit Paru-paru Kronis](https://koran-jakarta.com/images/article/protein-untuk-tekan-peradangan-akibat-penyakit-paru-paru-kronis-220425005353.jpg)
PENGEMBANGAN OBAT I Ilmuwan dari NUS Biological Sciences, Ge Ruowen (kiri) dan Fred Wong saat di laboratorium. Mereka menemukan properti baru dari protein yang mengarah untuk pengembangan obat paru-paru.
SINGAPURA - Para ilmuwan dari National University of Singapore (NUS) telah menemukan properti baru dari protein yang ditemukan di paru-paru manusia, yang dapat mengarah pada pengembangan obat untuk mengobati penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
PPOK adalah penyakit paru-paru progresif yang merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Itu dapat disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap iritasi atau partikel, seperti asap rokok, dan gejalanya meliputi batuk, kesulitan bernapas, produksi lendir, dan mengi.
Salah satu peneliti, Fred Wong, dari Departemen Farmakologi di NUS Yong Loo Lin School of Medicine, mengatakan kepada The Straits Times bahwa COPD saat ini merupakan penyebab kematian ketiga di dunia.
"Setiap tahun, tiga hingga empat juta orang meninggal karena PPOK. Ini merupakan sekitar 6 persen dari kematian global, dan sangat luar biasa," katanya, seraya menambahkan bahwa saat ini tidak ada obat untuk PPOK.
Dua Kondisi Utama
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya