Proses Izin di KIPI Kalimantan Utara Harus Keluar dalam Hitungan Jam
Joko Widodo Presiden - Mengenai izin-izin, jangan tunggu-tunggu pakai hari, pakai minggu, tidak ada.
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar proses perizinan di Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI), Kalimantan Utara (Kaltara), dapat selesai dalam hitungan jam. Dengan kecepatan proses perizinan menunjukkan pemerintah serius untuk membangun kawasan industri hijau tersebut.
"Mengenai izin-izin, jangan tunggu-tunggu pakai hari, pakai minggu, tidak ada. (Dalam hitungan) jam keluarkan untuk menunjukkan kita serius terhadap pembangunan kawasan ini," kata Presiden Jokowi di lokasi KIPI, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12). Presiden Jokowi tidak mau mendengar lagi izinnya terlambat, izinnya belum selesai, ndak.
"Saya sudah sampaikan tadi di pesawat ke Menkomarinves tidak ada yang namanya terlambat-terlambat, tidak ada, dikawal betul," tambah Presiden Jokowi.
Kalau ada hal yang sangat penting yang ingin kita selesaikan dan tidak selesai, sampaikan kepada saya. Ini betul-betul sebuah lompatan transformasi ekonomi Indonesia dimulai dari sini. Kita bisa mengelola sumber daya ekonomi dari hulu sampai ke hilir dan paling penting penciptaan lapangan kerja yang sangat besar," ungkap Presiden Jokowi.
Kawasan industri tersebut juga diharapkan dapat memberikan pendapatan kepada negara baik berupa pajak maupun di luar pajak. "Sehingga akan memperbaiki neraca berjalan kita dan kalau ada ekspor, (dapat memperbaiki) neraca perdagangan kita yang sudah bertahun-tahun kita tidak bisa selesaikan, tentu saja devisa akan masuk banyak kepada negara kita," tambah Presiden Jokowi.
Teknologi Mutakhir
Presiden Jokowi memuji penggunaan teknologi mutakhir di kawasan industri tersebut. "Karena yang dihasilkan adalah nantinya ada sodium ion, lithium ion, semi conductor, petrochemical yang semua nanti turunannya jadi tekstil dan produk- produk lainnya akan muncul dari sini, green alumunium, solar panel, industrial silicon.
Semuanya akan muncul dari Kalimantan Utara ini," tegas Presiden Jokowi. Kawasan industri hijau tersebut, menurut Presiden Jokowi, hasil kerja sama besar antara investor Indonesia serta investor dari Tiongkok dan Uni Emirat Arab.
"Semuanya akan bergabung dan ini kita harapkan jadi kawasan industri hijau terbesar di dunia, bukan Kalimantan Utara, bukan di Indonesia tapi dunia karena menyangkut lahan sampai saat ini 16.400 hektare dan targetnya adalah 30 ribu hektare," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi sudah pernah memutari kawasan tersebut pada dua tahun lalu dengan menggunakan pesawat sehingga tahu kondisi dan keadaannya. "Saya minta Kapolda, Kapolres, Pangdam, Dandim, Gubernur, Bupati untuk mengawal secara detail kawasan ini agar kondusif dan aman sehingga investasi betul-betul segera melakukan percepatan pembangunan di sini," tegas Presiden.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati