Program MBG Harus Merata di Seluruh Daerah
Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di PAUD Baiturrahim, Jakarta Timur, Kamis (16/1/2025).
Foto: ANTARA/KemenperinJAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah dinilai belum sepenuhnya merata di seluruh Indonesia.
Saat ini, program ini baru terlaksana di 26 provinsi, dengan sekitar 3 juta penerima manfaat. Pemerintah menargetkan jumlah penerima akan terus meningkat hingga mencapai 17 juta pada akhir tahun 2025.
Anggota Komisi XII DPR RI, Aqib Ardiansyah, menekankan pentingnya pemerataan akses program Makan Bergizi Gratis ini agar tidak terjadi kecemburuan antardaerah. Ia berharap seluruh daerah di Indonesia dapat segera terlibat dalam program ini, dengan tujuan bersama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Semoga dalam waktu dekat, daerah-daerah lain juga dapat menyusul dalam pelaksanaan program ini," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/1).
Sementara itu, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis telah disalurkan sebesar Rp71 triliun. Namun, untuk mencapai cakupan yang lebih luas, dibutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp147 triliun.
Di Jawa Tengah, terdapat 13 kabupaten/kota yang telah siap untuk melaksanakan program ini. Sementara itu, kabupaten lainnya tengah mempersiapkan fasilitas pelayanan pemenuhan gizi dan dapur umum, dan diharapkan segera dapat meluncurkan program tersebut.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan bukan hanya menjadi solusi sementara, tetapi juga langkah strategis dalam meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.
Berita Trending
Berita Terkini
- Kepala BGN Sebut Sebanyak 238 SPPG Akan Pasok MBG di 31 Provinsi
- Akhirnya Ada Peraturan Ini, Permendikdasmen 1/2025 Memungkinkan Guru ASN Mengajar di Sekolah Swasta
- Wakil Ketua DPR RI Apresiasi Langkah Presiden Prabowo Efisienkan APBN dalam 100 Hari Kerja
- Trump Mengaku Berperan Besar dalam Gencatan Senjata di Gaza
- Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi