
Produktivitas dan Kompetensi Tenaga Kerja Terus Ditingkatkan
Pekerja membawa kue yang telag selesai di produksi di Pabrik J&C Cookies, Bojongkoneng, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024).
Foto: ANTARA/Raisan Al FarisiJakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kompetensi tenaga kerja sebagai modal penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencapai Indonesia Emas 2045.
“Kami ingin bagaimana kemudian tenaga kerja kita ini menjadi memiliki sebuah peran yang sangat substansial dalam pertumbuhan ekonomi bangsa ke depan. Peningkatan kompetensi tenaga kerja memang ini adalah menjadi proses business core kami,” kata Yassierli dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa.
Guna mendukung peningkatan produktivitas dan kompetensi tenaga kerja Indonesia, Yassierli menuturkan pihaknya melakukan penguatan kurikulum, sertifikasi, vokasi, reskilling, dan upskilling yang lebih optimal.
“Kita akan mencoba membuatnya lebih efisien, lebih masif ke depan, dan kita akan fokus pada tenaga kerja tertentu sejalan dengan mega project program strategisnya dari Presiden,” tuturnya.
Selain itu, pemerintah juga berfokus pada perluasan kesempatan kerja, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja. Hal tersebut menjadi perhatian bersama ke depan.
“Dan yang penting sebenarnya adalah daya saing. Inilah rencana kami tahun depan 2025 kita akan hidupkan kembali gerakan peningkatan produktivitas nasional. Jadi kita sudah punya Perpres, yang ini harus kita eksekusi mulai dari tingkat pusat sampai kepada tingkat daerah, norma ketenagakerjaan dan reformasi pengelolaan tenaga kerja” ujarnya.
Ia juga akan fokus pada pelatihan vokasi dan profesional untuk mendukung peningkatan produktivitas dan kompetensi tenaga kerja.
“Kita lihat struktur tenaga kerja Vietnam dengan kita itu mirip, tapi perbedaannya adalah they have about 10 percent vocational and professional training. Inilah yang menurut saya, kalau kemudian pertumbuhan produktivitas Vietnam bisa sampai 7 persen, kita sekarang 2,6 persen, maka kemudian mungkin salah satu yang memang harus dan bisa dan itu ada di depan mata adalah we got to focus on vocational and professional training,” ujarnya.
Berita Trending
- 1 Ditlantas Polda Babel awasi pergerakan kendaraan lintas kabupaten
- 2 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 3 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 4 Dibalut Budaya Tionghoa, Ini Sinopsis Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House)
- 5 Realisasi Anggaran Bekasi Baru 20 Persen
Berita Terkini
-
Final Futsal Series dan NCFS Dorong Masa Depan Futsal Indonesia
-
All Sedayu Hotel Hadirkan "1001 Nights of Ramadan Sedayu" dengan Menu Iftar dari Penjuru Dunia
-
Bank Mandiri Masuk Daftar Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik 2025 Versi TIME
-
18 Tahun Setelah Film Pertama, Will Smith Pastikan I Am Legend 2 Dibuat
-
Kemenag Pastikan Seluruh Kuota Haji Khusus Tahun Ini Sudah Terisi