Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Produksi Ikan Melimpah, Penurunan ‘Stunting’ Lambat, Ada Apa Ini?

Foto : ANTARA/Mohammad Ayudha

Kader Posyandu mengukur lingkar kepala anak saat kegiatan Bulan Vitamin A dan Penimbangan Serentak untuk memeriksa kesehatan anak di Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, 9 Februari 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

Tingkat konsumsi ikan, menurut riset, untuk suku Sunda mencapai 7,2% dan suku Bugis 15,9% walau sama-sama tinggal di sekitar Waduk Cirata Cianjur Jawa Barat. Ini berarti suku Bugis dengan latar belakang sejarah sebagai kelompok pelaut memiliki budaya makan ikan yang lebih tinggi.

Selain itu, masih ada anggapan di masyarakat bahwa ikan adalah sumber penyebab cacingan, alergi, meningkatkan kolesterol, dan kandungan logam berat.

Padahal, ikan memiliki banyak kandungan protein untuk mencukupi kebutuhan asam amino. Ikan juga kaya akan asam lemak omega 3 yang lebih unggul dibanding hewan ternak lain seperti ayam, sapi, dan kambing, vitamin, serta berbagai mineral bermanfaat untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin.

Guru besar ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Hardiansyah menganjurkan agar ibu hamil mengkonsumsi ikan setidaknya 150 gram per hari, minimal 4 kali dalam seminggu untuk mencegah anak lahir stunting.

Data Angka Konsumsi Ikan (AKI) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan konsumsi ikan nasional pada 2021 mencapai 55,37 kg per kapita per tahun meningkat dari 54,56 kg pada 2020.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top