Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Liberalisasi Dagang | Setelah RCEP, Ekspor RI Tumbuh Lebih Rendah Ketimbang Impornya

Produk Lokal Kian Terpinggirkan

Foto : ISTIMEWA

JERRY SAMBUAGA, Wakil Menteri Perdagangan

A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu perjanjian yang baru selesai yaitu Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (PTA), diharapkan menjadi pembuka jalan bagi pasar-pasar baru di Afrika bagian tengah dan selatan. Sedangkan untuk wilayah Amerika Selatan terdapat Indonesia-Chile CEPA yang juga terbukti meningkatkan utilitas pemanfaatan surat keterangan asal (SKA) secara signifikan.

Pada Januari 2021, secara kuantitatif, nilai ekspor ke beberapa kawasan potensial kerja sama tumbuh cukup tinggi. Ekspor ke Afrika Selatan tumbuh 138,15 persen (yoy) dan Afrika Timur tumbuh 57,7 persen (yoy). Selain itu, ekspor ke beberapa kawasan yang sudah memiliki perjanjian kerja sama perdagangan juga tumbuh cukup baik.

Negosiasi Lemah

Di sisi lain, pasar bebas dikhawatirkan dapat memicu lonjakan produk impor di dalam negeri sehingga mengancam daya saing produk lokal. Sebagai contoh, sejak kerja sama Asean dengan lima negara lainnya (RCEP) dibuka, impor RI melonjak. Ke depan, sektor pangan rentan dihantam produk impor.

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian RI lantaran kerja sama dagang tidak selamanya berjalan positif. Menurut dia, kerja sama ini tidak menguntungkan buat RI.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top