
Prodi Baru Disesuaikan Kebutuhan Zaman
Dies natalis I Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, secara virtual dalam dies natalis ke-65 Universitas Andalas, Senin (13/9).
Foto: Koran Jakarta/Muhamad MarupJAKARTA - Pembukaan program studi (prodi) baru perguruan tinggi harus relevan dengan kebutuhan zaman dan harus mampu menjawab kebutuhan pada masa mendatang. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, secara virtual dalam dies natalis ke-65 Universitas Andalas, Senin (13/9).
"Perguruan tinggi harus mampu prodi-prodi baru dengan bidang ilmu yang relevan kebutuhan zaman," ujarnya. Dia menekankan, pembukaan prodi baru merupakan bagian dari transformasi perguruan tinggi.
Nadiem mengatakan, kebijakanKampus Merdekamemiliki berbagai macam kemudahan yang menguntungkan bagi perguruan tinggi. Pembukaan prodi baru masuk dalam salah satu kemudahan dalam kebijakan tersebut.
Dia minta agarperguruan tinggimampu mengembangkan program Kampus Merdeka dengan menjadi profil akademik kampus. Sebab, perguruan tinggi harus meningkatkan pengetahuan para mahasiswa.
"Saya juga berharap bapak ibu akan menghadirkan beragam inovasi yang dapat mendorong peningkatan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa," tandasnya.
Kesenjangan
Secara terpisah, Direktur Jenderal Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam, mengingatkan, salah satu tujuan kebijakan Kampus Merdeka meminimalkan kesenjangan kualifikasi lulusan dengan kebutuhan kerja. Prinsipnya, mengajak kampus untuk bersinergi dengan pemerintah, dunia usaha, dan industri.
Dia menyebut, mahasiswa harus didukung dengan diberi keleluasaan dan kebebasan memilih bidang sesuai dengan peminatannya. Mahasiswa harus belajar langsung cara hidup di lingkungan masyarakat dan mengenal dunia kerja, sehingga bisa lebih siap mengamalkan ilmu saat kuliah.
"Kualifikasi diri dan keterampilan kuliah serta magang akan sejalan dengan kebutuhan dunia kerja," jelasnya. Nizam menerangkan, praktik tersebut dapat memacu mahasiswa untuk terus berinovasi baik secara mandiri maupun bermitra dengan pemerintah atau dunia usaha. Secara tidak langsung, inovasi mahasiswa sudah berlandaskan riset dan kajian akademik. "Ketika lulus, mahasiswa tidak akan ragu lagi dengan realitas dunia kerja," katanya.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 4 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
- 5 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
Berita Terkini
-
Konsumen Asia Tenggara Inginkan Produk dari Negara Tetangga
-
15 Warga Rohingya Kabur dari Penampungan di Aceh Timur
-
Promosikan Gaya Hidup Berkelanjutan Modena Sediakan Fasilitas Air Isi Ulang dan Daur Ulang Plastik
-
Hari Pertama Kerja, Rano Karno Langsung ke Lokasi Banjir Kali Krukut
-
Dibalut Budaya Tionghoa, Ini Sinopsis Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House)