Prigozhin Rusia Akhirnya Akui Hubungan dengan Tentara Wagner
Foto: IstimewaPengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin mengatakan pada hari Senin bahwa ia telah mendirikan perusahaan militer swasta Grup Wagner pada tahun 2014, konfirmasi publik pertama dari tautan yang sebelumnya ia bantah dan gugat wartawan karena melaporkan.
Perusahaan militer swasta Grup Wagner, yang dikelola oleh para veteran angkatan bersenjata Rusia, telah bertempur di Libya, Suriah, Republik Afrika Tengah dan Mali, di antara negara-negara lain.
Layanan pers perusahaan katering Concord Prigozhin memposting komentarnya di jejaring sosial VKontakte sebagai tanggapan atas permintaan komentar dari situs berita Rusia tentang mengapa dia berhenti menyangkal tautannya ke Wagner.
"Saya membersihkan sendiri senjata lama, memilah sendiri rompi anti peluru dan menemukan spesialis yang dapat membantu saya dalam hal ini. Sejak saat itu, pada 1 Mei 2014, sekelompok patriot lahir, yang kemudian disebut Batalyon Wagner," kata Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin.
"Saya bangga bisa membela hak mereka untuk melindungi kepentingan negara mereka," kata Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin dalam pernyataan itu.
Perusahaan katering Concord Prigozhin mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa pernyataan itu asli.
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin, yang dikenal sebagai "koki Putin" karena kontrak katering Kremlin perusahaannya, telah disetujui oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk perannya di Perusahaan militer swasta Grup Wagner.
Mereka juga menuduhnya mendanai sebuah peternakan troll yang dikenal sebagai Badan Penelitian Internet yang menurut Washington mencoba mempengaruhi pemilihan Amerika Serikat.
Prigozhin sebelumnya telah menggugat outlet termasuk situs investigasi Bellingcat, situs berita Rusia Meduza dan stasiun radio yang sekarang ditutup Echo of Moscow karena melaporkan tautannya ke Wagner.
Perusahaan militer swasta Grup Wagner didirikan pada tahun 2014 setelah Rusia mencaplok semenanjung Krimea Ukraina dan mulai memberikan dukungan kepada separatis pro-Rusia di wilayah Donbas timur Ukraina.
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 5 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
Berita Terkini
- Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- DPRD bentuk pansus guna percepat revisi perda akomodasi sekolah gratis
- Keraton Ngayogyakarta Gelar Labuhan di Pantai Parangkusumo
- Pemkot Jaksel keruk Kali Baru Barat untuk mitigasi banjir
- 150 Ribu Wisatawan Kunjungi Ragunan selama Liburan Isra Mikraj-Imlek