Pria di AS Ditangkap Karena Membuat Band Palsu Menggunakan AI dan Meraup $10 Juta
Seorang pria di AS menggunakan AI untuk membuat sejumlah besar band palsu dan lagu-lagu palsu.
Foto: Yahoo/FuturismJAKARTA - Seorang pria Amerika menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membuat sejumlah besar band palsu dan lagu-lagu palsu, lalu mengunggahnya ke layanan streaming yang kemudian dinikmati oleh para pendengar palsu.
Dalam siaran pers Departemen Kehakiman AS, Michael Smith, pria berusia 52 tahun asal California Utara, didakwa dengan skema yang diduga berlangsung selama tujuh tahun yang melibatkan penggunaan keterampilan musiknya untuk menghasilkan lebih dari 10 juta dollar AS dalam royalti.
Smith ditangkap pada hari Rabu (4/9) dan didakwa atas tiga tuduhan yang melibatkan pencucian uang dan penipuan lewat kawat. Ia menghadapi hukuman maksimal 20 tahun untuk setiap dakwaan.
Mengutip laporan New York Times, Smith didakwa dalam dakwaan federal yang dibuka pada hari Rabu (4/9) atas pencurian pembayaran royalti dari platform streaming digital selama tujuh tahun. Smith, seorang musisi sejati, memproduksi musik yang dihasilkan oleh AI dan memainkannya miliaran kali menggunakan bot yang telah diprogramnya, menurut dakwaan tersebut.
Ketika para artis berjuang untuk memenuhi kebuthan hidup melalui layanan streaming musik, Smith diduga bekerja dengan bantuan dua kaki tangan yang tidak disebutkan namanya, seorang promotor musik dan CEO sebuah perusahaan musik AI, untuk menciptakan "ratusan ribu lagu" yang kemudian ia "streaming secara curang," demikian bunyi dakwaan tersebut.
"Kita perlu mendapatkan BANYAK lagu dengan cepat," Smith mengirim email kepada para konspirator yang diduga sebagai rekannya pada akhir tahun 2018, "agar ini bisa mengatasi kebijakan antipenipuan yang digunakan orang-orang ini sekarang."
Pada waktu yang sama, CEO perusahaan musik AI, yang juga tidak disebutkan namanya, diduga menyediakan "ribuan lagu" kepada musisi tersebut setiap minggu. Smith kemudian menggunakan otomatisasi untuk menghasilkan banyak pendengar untuk lagu-lagu yang jelek itu.
"Ingatlah apa yang sedang kita lakukan secara musikal di sini," tulis CEO tersebut dalam email kepada terdakwa yang dirilis oleh DOJ, "ini bukan 'musik,' melainkan 'musik instan' ;)."
Nama Permainan
Lagu-lagu yang diberikan CEO AI kepada Smith awalnya memiliki nama file yang penuh dengan angka dan huruf acak seperti "n_7a2b2d74-1621-4385-895d-b1e4af78d860.mp3," DOJ mencatat dalam siaran pers terperincinya.
Saat mengunggahnya ke platform streaming, termasuk Amazon Music, Apple Music, Spotify, dan YouTube Music, pria itu kemudian mengubah nama lagu tersebut menjadi kata-kata seperti "Zygotes," "Zygotic," dan "Zyme Bedewing," apa pun itu.
Konvensi penamaan artis juga mengikuti pola yang agak mirip, dengan nama-nama yang berkisar dari yang terdengar normal "Calvin Mann" hingga yang membingungkan seperti "Calorie Event," "Calms Scorching," dan "Calypso Xored."
Untuk membuat aliran lagu-lagu palsu ini, Smith diduga menggunakan bot yang mengalirkan lagu-lagu tersebut miliaran kali tanpa ada orang sungguhan yang mendengarkannya. Seperti skema serupa, aliran bot yang tidak berarti itu akhirnya diubah menjadi gaji royaltibagi orang-orang di baliknya.
Saat dihubungi New York Times mengenai tuduhan penipuan dan manipulasi platform streaming yang terdokumentasi dengan sangat baik, Smith mengeluarkan pernyataan yang sangat menghina.
"Ini benar-benar salah dan gila!," ia membantah. "Sama sekali tidak ada penipuan yang terjadi! Bagaimana saya bisa mengajukan banding?"
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Lili Lestari
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik