Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Presidensi G20 Indonesia di Posisi Sulit, Menkeu: Semua Negara Simpati dan Tegaskan Dukungan

Foto : VOA/REUTERS/Evelyn Hockstein

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Bank Dunia di Washington, AS, 22 April 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Seluruh negara yang diajak berkomunikasi dan berkonsultasi dengan Indonesia menyampaikan simpati atas posisi sulit Indonesia sebagai Presidensi G20 di tengah besarnya tekanan terkait perang Rusia di Ukraina, dan menegaskan dukungan agar agenda-agenda dialog yang sudah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai. Hal ini ditegaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam wawancara khusus VOA di Washington DC, Kamis (21/4).

"Siapapun yang kitareach outdi sini (di Washington DC.red) - seperti saya dari hari pertama di sini bertemu dengan menteri keuangan India, Afrika Selatan, Brasil, Amerika, Jepang, Inggris, Arab Saudi dan lainnya yang kitareach out,bahkan sebelum di Washington sampai yang hari ini, semua menyampaikan simpati," tegas Sri Mulyani.

"Mereka mengatakan kami paham kamu (Indonesia.red) mendapatkan banyak sekalipressuredari berbagai pihak. Tidak ada yang nge-blamekita. Justru mereka ingin mendukung kita dan menyatakanwe are with you and we want Indonesia agenda in this meeting will be successful.Jadi saya rasa dalam hal ini kita malah mendapat simpati dan dukungan yang kuat," tukasnya.

Sri Mulyani bersama beberapa menteri lainnya sedang berada di Washington DC untuk mengikuti pertemuan tahunan Menteri Keuangan, Kepala Bank Sentral dan para pengambil kebijakan di bidang ekonomi yang dilangsungkan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional yang dikenal sebagai "Spring Meeting."

Sebagai Presidensi G20 dan tuan rumah penyelenggaraan KTT di Bali November nanti, Indonesia memiliki beberapa agenda penting yang diharapkan akan dibahas oleh seluruh anggota negara-negara dengan tingkat perekonomian besar dan berpengaruh di dunia ini. Beberapa agenda dimaksud antara lain upaya pemulihan ekonomi pasca perebakan luas pandemi virus corona, upaya transisi energi dari bahan bakar fosil menuju energi bersih/terbarukan, dan mekanisme pembiayaan pembangunan berkelanjutan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top