Sabtu, 28 Des 2024, 01:05 WIB

Presiden Mulino Menolak Berunding dengan Trump untuk Membahas soal Terusan Panama

Presiden Panama Jose Raul Mulino saat konferensi pers di Istana Presiden di Kota Panama, Kamis (26/12). Presiden Mulino mengatakan tidak akan menegosiasikan perubahan apa pun pada Tesrusan Panama dengan AS.

Foto: AFP/ARNULFO FRANCO

PANAMA CITY – Presiden Panama, Jose Raul Mulino, pada Kamis (26/12), mengesampingkan negosiasi dengan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai kendali Terusan Panama, dan membantah bahwa Tiongkok mencampuri operasinya.

Dikutip dari The Straits Times, Mulino menolak kemungkinan pengurangan tarif tol bagi kapal-kapal AS sebagai respons terhadap ancaman Trump untuk menuntut agar kendali jalur perairan penting yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik dikembalikan ke Washington.

“Tidak ada yang perlu dibicarakan. Kanal itu milik Panama dan milik orang Panama. Tidak ada kemungkinan untuk membuka pembicaraan apa pun seputar realitas ini, yang telah menghabiskan darah, keringat, dan air mata negara ini,” kata Mulino dalam konferensi pers.

Terusan ini, diresmikan pada tahun 1914, dibangun oleh Amerika Serikat, tetapi diserahkan kepada Panama pada tanggal 31 Desember 1999, berdasarkan perjanjian yang ditandatangani sekitar dua dekade sebelumnya oleh Presiden AS saat itu Jimmy Carter dan pemimpin nasionalis Panama, Omar Torrijos.

Trump pada tanggal 21 Desember mengecam apa yang disebutnya biaya "konyol" untuk kapal-kapal AS yang melewati terusan tersebut dan mengisyaratkan pengaruh Tiongkok yang semakin besar.

"Itu semata-mata urusan Panama, bukan urusan Tiongkok atau siapa pun," kata Trump di platform Truth Social miliknya. 

"Kami tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!"

"Jika Panama tidak dapat menjamin operasi terusan yang aman, efisien, dan dapat diandalkan, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, secara penuh, dan tanpa pertanyaan,” katanya.

Lalu Lintas Laut

Diperkirakan 5 persen lalu lintas laut global melewati Terusan Panama, yang memungkinkan kapal yang melakukan perjalanan antara Asia dan Pantai Timur AS menghindari rute panjang dan berbahaya di sekitar ujung selatan Amerika Selatan.

AS merupakan pengguna utamanya, yang menyumbang 74 persen kargo, disusul Tiongkok dengan 21 persen.

Mulino mengatakan biaya penggunaan kanal tersebut “tidak ditetapkan berdasarkan keinginan presiden atau administrator” jalur perairan antar samudra, tetapi berdasarkan “proses publik dan terbuka” yang telah lama ditetapkan.

“Sama sekali tidak ada campur tangan atau keterlibatan Tiongkok dalam hal apa pun yang berkaitan dengan Terusan Panama,” kata Mulino.

Pada tanggal 25 Desember, Trump menulis di Truth Social, tanpa bukti bahwa tentara Tiongkok “dengan penuh kasih sayang, tetapi secara ilegal, mengoperasikan Terusan Panama”.

Mulino pun membantah tuduhan itu. “Demi Tuhan, tidak ada tentara Tiongkok di kanal itu,” tambahnya.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan: