Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gernas BBI I Presiden Minta BI Kawal Implementasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik

Presiden Minta Pembelian Produk Lokal Melalui KKP Dikawal

Foto : ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

PELUNCURAN KARTU KREDIT PEMERINTAH I Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur BI, Perry Warjiyo (kiri), Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dan Menko Marives, Luhut Binsar Panjaitan (kanan) menekan tombol saat Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah (KKP) dan Domestik dan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) Antarnegara di Gedung Thamrin, Bank Indonesia, Jakarta, Senin (29/8). Kartu Kredit Pemerintah tersebut akan memfasilitasi pembelian barang dan jasa pemerintah baik pusat maupun daerah. Saat ini interkoneksi QRIS didukung 85 penyelenggara QRIS dan 23 juta merchant.

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan peluncuran KKP Domestik merupakan suatu langkah maju bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan layanan sistem belanja pemerintah.

Luhut pun mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk segera mengimplementasikan KKP Domestik guna meningkatkan transparansi serta memberi kemudahan dalam transaksi belanja barang dan jasa pemerintah.

Selain itu, melalui KKP Domestik juga diharapkan membantu percepatan pembayaran ke UMKM. "Untuk itu, seluruh kementerian/lembaga (K/L) dan BUMN diharapkan dapat menggunakan KKP Domestik di instansi masing-masing," tegasnya.

Peneliti Ekonomi Indef, Nailul Huda, mengatakan sistem pembayaran yang dibangun harus memudahkan pengadaan barang dan jasa terutama produk lokal. Sebab, selama ini yang terjadi lebih gampang pengadaan dari luar negeri dibandingkan dalam negeri karena skala usaha untuk produk lokal belum cukup memenuhi standar. "Pengadaan barang pertanian misalnya, produk pertanian kita tidak ada standardisasi, sedangkan produk luar seperti Thailand dan Malaysia bisa memiliki standar, padahal kualitasnya sama," kata Nailul.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top