Prajurit Modern Harus Menguasai Teknik Pertempuran Kota
Untuk mengasah naluri tempur dan profesionalisme prajuritnya, Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Batalyon Infanteri 4 Marinir (Yonif 4 Mar) melaksanakan latihan Close Quarter Battle atau Pertempuran Jarak Dekat (PJD).
Foto: IstimewaJAKARTA - Prajurit modern harus menguasai teknik pertempuran kota atau urban warfare. Maka, latihan latihan Close Quarter Battle (CQB) atau Pertempuran Jarak Dekat (PJD) harus terus dilakukan.
Demikian ditegaskan Komandan Batalyon Infanteri 4 Marinir (Danyonif 4 Mar) Letkol Mar Moch. Chanan Asfihani dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Senin (3/5).
Menurut Letkol Asfihani, baru-baru ini dalam rangka mengasah naluri tempur dan profesionalisme prajuritnya, Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Batalyon Infanteri 4 Marinir (Yonif 4 Mar) melaksanakan latihan Close Quarter Battle atau Pertempuran Jarak Dekat (PJD).
"Latihan dilaksanakan di Tire House Bukit Maryoto Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan pada hari Rabu (28/4)," ujarnya.
Mengutip keterangan tertulis Dispen Kormar, sebelum digelar latihan Pertempuran Jarak Dekat, para prajurit Yonif 4 Mar terlebih dahulu diberikan materi oleh Kopda Sutolip selaku imstruktur Rupanpur. Kopda Sutolip menjelaskan mengenai teori dan teknis selama melaksanakan latihan PJD. Latihan tentunya selalu mengutamakan faktor keselamatan. Setelah dilanjutkan dengan kegiatan drill perbagian.
Sedangkan menurut Letkol Asfihani latihan ini merupakan rangkaian latihan Rupanpur dalam rangka meningkatkan kemampuan tempur perorangan maupun kelompok melalui kerjasama tim. Latihan ini juga salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap prajurit Rupanpur Marinir.
"Karena dalam pelaksanaan sebenarnya kemampuan yang seperti ini sangat dibutuhkan dalam melaksanakan pembebasan sandera di dalam operasi sesungguhnya sesuai perintah satuan atas nantinya," katanya.
Letkol Asfihani menambahkan latihan PJD ini wajib bagi prajurit modern saat ini. Karena dinamika perkembangan situasi dan kondisi berupa perubahan ancaman serta model peperangan saat ini juga berubah. Sebelumnya para prajurit bertempur secara konvensional di wilayah yang cenderung terbuka.
"Kemudian mengarah ke pertempuran kota (urban warfare) salah satu contoh konkrit pelaksanaan PJD adalah saat pelaksanaan operasi pembebasan sandera di dalam gedung bertingkat," ujarnya.
Perwira menengah Marinir ini pun meminta, seluruh prajurit Yonif 4 Marinir, khususnya Rupanpur bisa melaksanakan latihan ini dengan maksimal, baik secara teori maupun praktek. Sehingga dapat mengimplementasikan kemampuannya dalam pelaksanaan tugas ke depan. Ia juga tidak lupa mengingatkan, agar anak buahnya itu tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg