Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
GAGASAN

Potensi Ekonomi Imlek

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Pertumbuhan kelas menengah dan banyaknya orang kaya baru Tiongkok mengerek penjualan ritel. Bahkan Mc Kinsey memperkirakan pada 2022 sekitar 75 persen penduduk Tiongkok daratan akan digolongkan sebagai kelas menengah. Kondisi ini tentunya semakin mengokohkan sebagai pasar terbesar ritel dunia.

Menurut kepercayaan etnis Tionghoa, Tahun Babi Tanah akan mendatangkan kesejahteraan rakyat. Tapi dibutuhkan pemimpin birokrasi dan korporasi yang kreatif inovatif dalam meraup sumber daya. Tahun Babi menuntut keuletan sektor usaha saat menghadapi bermacam rintangan. Saatnya, pelaku UMKM memetik potensi ekonomi Imlek yang muncul.

Produsen hio, lampion, dan lilin kebanjiran permintaan. Begitu juga bagi pelaku usaha bahan makanan dan peternakan. Industri tradisionil hio sudah pasti mendapat peningkatan jumlah pesanan. Home industry kerajinan tangan yang membuat lampion di berbagai kota banyak dicari.

Sebulan menjelang Imlek permintaan hio untuk sembahyang di Klenteng melonjak di beberapa daerah seperti Kalimantan Barat, Palembang, dan sekitar Jabodetabek. Pusat kerajinan tradisi di Desa Jodipan Kabupaten Malang juga kebanjiran permintaan memproduksi lampion dan pernak-pernik kerajinan bernuansa budaya Tiongkok.

Lampion Malang itu dikirim ke luar Malang dengan harga 10 ribu- 500 ribu per buah. Begitu juga makanan seperti ikan bandeng, buah naga, dan jeruk mulai laku keras menjelang Imlek. Para petambak bandeng sibuk mengirim ke berbagai daerah. Harga bandeng terdongkrak mencapai 40 ribu per kilogram.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top