Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fungsi Intermediasi I Dana Masyarakat di Bank Banyak Digunakan Spekulasi di Properti

Porsi Kredit Bank ke UMKM Idealnya 60 Persen

Foto : ANTARA/SYAIFUL ARIF

PERBESAR PORSI PENYALURAN KREDIT KE UMKM I Pekerja menyelesaikan kerajinan kayu di Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kerajinan kayu dan furnitur tersebut 99 persen dipasarkan ke Eropa, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Seharusnya perbankan memperbesar porsi penyaluran kreditnya ke sektor UMKM, yang terbukti tangguh dalah menghadapi krisis ekonomi.

A   A   A   Pengaturan Font

"Hard Landing"

Dengan mengacu pada peringatan IMF bahwa ekonomi dunia berpotensi hard landing jika inflasi global tetap tinggi, sehingga bank sentral global terus menaikkan suku bunga, maka BI seharusnya juga mengambil langkah antisipasi dengan menaikkan suku bunga acuan.

"Kalau BI terus pertahankan suku bunga rendah yang artifisial, bisa menghancurkan ekonomi nasional. Bisa-bisa kita jadi pasien IMF lagi. Jangan sampai itu terjadi karena resep IMF itu lebih mematikan. Dan kalau inflasi global sulit dikendalikan maka bunga akan terus naik. Kalau global naik, apa BI bisa menahan. Kalau tidak mampu meredam dan sudah naik ke level 12 persen maka keputusan menaikkan suku bunga sudah terlambat seperti yang terjadi di beberapa negara Afrika, Amerika Latin, dan Turki," katanya.

Makanya, bank itu harus menambah porsi kredit ke UMKM sebagai salah satu wujud dari pengamalan Pancasila terutama sila kelima tentang Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Jangan malah cari untung terus, lalu bagi dividen ke debitur BLBI. Ini kan di luar akal sehat. Ini didiamkan dari atas sampai bawah dan difasilitasi. Apa yang disampaikan Menko Polhukam, Mahfud MD, benar, jangan terus memiskinkan rakyat, sampai kapan mereka bisa bertahan. Romo Magnis juga mengatakan idiologi Pancasila tidak akan hidup kalau tidak dilaksanakan secara konsekuen," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top