Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Evolusi Bumi

“Pontus", Lempeng Tektonik Purba yang Hilang Telah Ditemukan

Foto : Wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian Van de Lagemaat juga menunjukkan bahwa sistem lempeng tektonik tunggal yang koheren membentang dari Jepang bagian selatan hingga New Zealand, dan sistem tersebut pasti sudah ada setidaknya selama 150 juta tahun. Itu juga merupakan penemuan baru di lapangan.

Prediksi sebelumnya tentang keberadaan Pontus dimungkinkan karena lempeng subduksi meninggalkan jejak ketika tenggelam ke dalam mantel Bumi. Hal ini dibuktikan dengan adanya zona dalam mantel dengan suhu atau komposisi yang tidak wajar. Anomali ini dapat diamati ketika seismograf menangkap sinyal gempa bumi.

Gempa bumi mengirimkan gelombang melalui bagian dalam Bumi, dan ketika gelombang tersebut merambat melalui suatu anomali, seperti pecahan lempeng tua, anomali tersebut menghasilkan gangguan pada sinyal. Ahli geologi dapat menelusuri gangguan tersebut hingga keberadaan fenomena di dalam mantel seperti pecahan lempeng tektonik.

Gelombang yang dihasilkan gempa bumi yang ditangkap oleh seismograf memungkinkan untuk melihat kondisi 300 juta tahun ke masa lalu. Pecahan lempeng yang lebih tua telah larut pada batas antara mantel dan inti.

Penelitian yang dilakukan 11 tahun lalu menunjukkan bahwa zona subduksi besar pasti melintasi Samudra Paleo-Pasifik bagian barat, yang memisahkan lempeng Pasifik yang diketahui di timur dari lempeng hipotesis Pontus di barat. Hipotesis ini kini telah dibuktikan secara independen oleh penelitian Van de Lagemaat. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top