Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Politik, Panggilan Melayani

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Weber membedakan elite yang menganggap politik sebagai panggilan (vocation) dan mereka yang menganggap politik sebagai bukan panggilan (avocation). Elite yang menganggap politik bukan sebagai panggilan selalu fokus pada kepentingan pribadinya. Mereka tidak memiliki kualitas moral apa pun, selain untuk mengabdi diri sendiri.

Kualitas ini ada pada para plutokrat yang memakai kekayaan untuk mencari pengaruh. Kemudian, makin memperkaya diri. Ini ada pada demagog yang menipu rakyat lewat prasangka dan kebencian terhadap kelompok lain. Ada pul pada diktator yang berkuasa untuk diri sendiri, tanpa kontrol apa pun.

Secara umum, seorang politikus harus memiliki semangat atau gairah (passion), tanggung jawab (a sense of responsibility), dan proporsional (a sense of proportion). Seorang politikus harus harus memiliki komitmen memajukan masyarakat. Semangat atau gairah ini pulalah yang harus diperlihatkan dalam menyejahterakan rakyat, bukan untuk memperkaya diri.

Elite yang menganggap politik sebagai panggilan juga harus memiliki tanggung jawab sebagai kekuatan untuk mewujudkan cita-cita menyejahterakan rakyat. Sedangkan rasa proporsional adalah kemampuan untuk menghadapi kenyataan, sesulit apa pun dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bangsa.

Seorang politikus tidak akan cepat panik karena itu hanya akan menciptakan kabut ketika harus membuat keputusan dengan jernih. Yang terpenting dari kualitas seorang elite yang melihat politik sebagai panggilan adalah kualitas moralnya. Dalam eseinya, Weber menyodorkan dua kualitas moral. Yang pertama, seorang elite harus memiliki keyakinan moral (moral conviction), dan kedua, moral tanggung jawab pribadi (the moral of personal responsibility).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top